Lebih lanjut, Asisten 2 memaparkan empat model tata kelola pendapatan yang umum dilakukan oleh ASN:
Model 1: Pendapatan lebih kecil daripada pengeluaran. Model ini berisiko tinggi dan dapat menjerumuskan ASN ke dalam pinjaman online dengan tingkat risiko tinggi.
Model 2: Pendapatan habis untuk konsumsi. Model ini juga berisiko tinggi dan membuat ASN rentan terjerumus ke dalam pinjaman saat terjadi kebutuhan mendesak.
Model 3: Pendapatan digunakan untuk konsumsi dan tabungan. Model ini sudah mulai baik karena ASN mulai menyiapkan dana untuk berjaga-jaga dan memenuhi kebutuhan di masa depan.
Model 4: Pendapatan digunakan untuk konsumsi, tabungan, dan investasi. Model ini merupakan model yang paling ideal dan direkomendasikan oleh Asisten 2.
Asisten 2 mengajak seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Palu untuk mengelola pendapatan mereka secara proporsional dengan menyisihkan sebagian untuk tabungan dan investasi.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada larangan bagi ASN untuk melakukan investasi sepanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan ASN Kota Palu dan mendorong mereka untuk berinvestasi demi masa depan yang lebih sejahtera.***