Dirinya menambahkan, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau di Jambi berlangsung hingga November. Bahkan, puncak kemarau di bulan Agustus, sehingga saat ini belum turun hujan.
“Aktivitas tambang sudah tidak berjalan lagi sejak November kemarin. Karena batu bara menumpuk, terkena terik panas matahari sehingga terbakar,” ucapnya.
Puluhan petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD serta Manggala Agni setempat, terus berjibaku memadamkan api menggunakan alat berat. Alat berat berat digunakan untuk mengurai batu bara, lalu disiram air.
Namun, upaya tersebut belum berhasil. Tumpukan tambang batu bara terus menjalar ke lapisan bawah, sehingga membuat petugas semakin kewalahan. ***
Sumber: rri.co.id