Jakarta,- Fenomena La Nina diprediksikan bakal tiba di Indonesia pada bulan Agustus. Pada saat yang sama, sejumlah wilayah juga berpotensi diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
La Nina adalah fenomena iklim yang menyebabkan curah hujan di suatu kawasan turun secara berlebihan. Fenomena ini ditandai dengan suhu yang rendah.
“La Nina cenderung terjadi pada Agustus-Oktober (kemungkinan 70 persen) dan terus berlanjut,” kata Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) dalam CNBC Indonesia dikutip Selasa (6/8/2024).
BMKG Belum Bisa Pastikan La Nina di Indonesia
Sementara itu lembaga meteorologi nasional, BMKG, mengungkap potensi kemarau basah tahun ini akibat kemunculan La Nina. Kendati demikian, BMKG belum bisa memastikan jika fenomena hujan tinggi itu.
“Kita belum menyimpulkan seperti itu [LaNina]. Ada kecenderungan La Nina, meskipun lemah akan terjadi. Tapi itu bisa meleset karena datanya masih kurang, tapi ada tren ke sana,” ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, seperti dilansir dari CNN Indonesia.
“Jadi kalau seandainya iya, berarti menjadi basah,” tambahnya.