Demikian gambaran itu kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan persnya, Kamis (5/9/2024). Para warga yang sedang beraktivitas sontak berhamburan untuk berusaha menyelamatkan diri.
Para warga yang sebelumnya mendapatkan pelatihan, sudah lebih terorganisir dalam melakukan evakuasi mandiri. Hal ini terlihat dari warga yang mencari tempat perlindungan awal terlebih dahulu sebelum gempa berhenti dirasakan.
Usai gempa berhenti, warga segera mencari tempat terbuka dan melakukan evakuasi menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Politeknik Negeri Cilacap yang berjarak sekitar 750 meter. Evakuasi diprioritaskan kepada kaum rentan seperti ibu hamil, anak-anak dan lansia.
Sarana dan prasarana penunjang juga turut digunakan untuk mengangkut korban maupun memberikan penanganan darurat kepada warga yang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Tak lama berselang, tim SAR gabungan juga tiba untuk membantu mempercepat evakuasi darurat.
Warga yang berhasil dievakuasi setelah tiba di TES Politeknik Negeri Cilacap, segera mendapatkan penanganan medis untuk pertolongan pertama. Jika terdapat warga yang mengalami kondisi makin memburuk, maka korban mendapat rujukan ke rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Simulasi evakuasi mandiri bencana Tsunami ini turut dihadiri oleh 700 peserta yang terbagi dalam 200 dalam simulasi dan 500 dalam kegiatan Apel Kesiapsiagaan antisipasi Megathrust. Selain BNPB kegiatan dilakukakan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap.
Kegiatan Apel Kesiapsiagaan dilaksanakan di halaman Politeknik Negeri Cilacap dengan melibatkan 500 personel dari unsur pentaheliks. Sedangkan simulasi evakuasi mandiri dilaksanakan di Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan dengan melibatkan sebanyak 200 orang warga Masyarakat. ***