Tiongkok dan ASEAN sepakat soal kode etik pada tahun 2002, namun proses formal baru dimulai pada 2017. ASEAN berharap kode etik ini segera diselesaikan dengan mematuhi hukum internasional.
Terkait Myanmar, ASEAN menyerukan penghentian segera kekerasan dan penciptaan lingkungan yang kondusif untuk bantuan kemanusiaan dan dialog nasional inklusif. Perang antara pemerintah militer Myanmar dan kelompok perlawanan bersenjata terus menjadi perhatian besar.
ASEAN belum membuat banyak kemajuan dalam rencana perdamaian lima poin yang diumumkan setelah kudeta 2021. Sekitar 18,6 juta orang di Myanmar, lebih dari sepertiga populasi, memerlukan bantuan kemanusiaan.
ASEAN menyambut inisiatif Thailand untuk menjadi tuan rumah pembicaraan informal terkait Myanmar. Pembicaraan tersebut mungkin akan diikuti oleh anggota ASEAN lainnya akhir tahun ini.
Sumber: rri.co.id
