Masyarakat saksikan di siaran langsung TVRI, kanal youtube Ahmad Ali langsung bereaksi dengan nada emosional. Isu murahan, isu selalu dibuat lima tahunan, bahkan ia meminta bukti kalau terlibat terorisme di Poso. ‘’Buktikan kalau tuduhan saya terlibat teroris,’’ ujarnya.
Pusat data, IT dan Media Sangganipa memberi keterangan ke media dan jurnalis bahwa tidak ada niatan pertanyaan Mayjen (purn) TNI AD Agusto seperti yang dijelaskan Paslon 01. Bahkan nada Ahmad Ali yang menyebut Agusto sebagai orang TNI masa tidak memahami soal konflik Poso itu out of context dari konten pertanyaan.
‘’Yang diminta Pak Agusto kan jelas. Apabila anda terpilih sebagai pimpinan daerah apa tindakan soal soal narkoba, terorisme dan korupsi. Pertanyaan general kok itu. Tidak spesifik konflik Poso saja. Sederhana saja,’’ tulis rilis pusat data, IT dan media Sangganipa itu.
Demikian juga soal pertanyaan ke Paslon nomer dua terkait perhatian atau titik tekan komitmen pada perempuan. Agusto mengaku tidak menemukan pada misi, program dan rencana aksi mereka. Hal itu ditanyakan sesuai sekmentasinya dari moderator. Tidak ada upaya menyindir nyindir yang sedang viral di sosial media atau apapun.
‘’Tidak ada maksud menyindir soal perhatian ke perempuan pasangan calon nomer dua. Walau di sosial media lagi dipersoalkan. Kami tidak fokus begitu – begitu. Ya silahkan berandai – andai. Tapi bukan kesana,’’ sebut rilis resmi.
Agusto bukan hanya jenderal TNI biasa. Dia mantan panglima komando daerah militer yang mengurusi dua provinsi di Kalimantan. Sebagai panglima lapangan pasti paham memancing keluar musuh bila di medan perang. Kapan waktunya makan, kapan tidur dan kapan keluar mencari makanan. ‘’Ya namanya saja jenderal tentara bos. Pasti akan piawai menguasai forum debat seperti itu. Pasti memahami psikologis lawan debatnya. Dan berhasil,’’ demikian rilis disampaikan. ***
manager pusat data, IT dan media Sangganipa : andono wibisono