Berjuang untuk Sains
Sebuah organisasi nirlaba AS, Union for Concerned Scientists, menerbitkan dua surat terbuka yang menggalang dukungan untuk sains menjelang pelantikan Trump.
Surat pertama, yang ditandatangani oleh lebih dari 50 ribu pendukung sains, ilmuwan, dan pakar, meminta Kongres untuk menentang upaya politisasi atau menghilangkan peran, lembaga, dan penelitian federal ilmiah yang melindungi kesehatan, lingkungan, dan masyarakat.
Surat kedua ditujukan kepada 99 senator, beberapa di antaranya memiliki peran dalam konfirmasi calon lembaga federal Trump, atas nama 28 organisasi yang mendukung integritas ilmiah. Surat itu meminta mereka untuk mempertimbangkan rasa hormat terhadap sains.
“Secara khusus, kami mendesak Anda untuk memberikan suara menentang calon yang tidak memiliki kualifikasi yang diperlukan, memiliki konflik kepentingan yang serius, atau gagal mengakui konsensus ilmiah yang relevan dengan lembaga mereka,” tambahnya.
Menentang Pengukuhan
Awal sidang pengukuhan untuk Zeldin sebagai administrator Environmental Protection Agency menuai kritik dari para pencinta lingkungan. Mantan anggota kongres tersebut memiliki rekam jejak yang buruk dalam undang-undang lingkungan, sebagaimana dicatat oleh US League of Conservation Voters.
“Dalam peran terakhirnya di pemerintahan, anggota Kongres Zeldin saat itu secara teratur memberikan suara untuk lebih banyak polusi dan lebih sedikit perlindungan kesehatan masyarakat. Ia menentang upaya untuk mendanai program asuransi banjir nasional, bahkan ketika naiknya permukaan air laut terus mengancam kampung halamannya sendiri (di Long Island) dan ia memberikan suara untuk memangkas dana secara drastis untuk badan yang sekarang ia klaim ingin ia pimpin,” kata Melinda Pierce, direktur legislatif organisasi lingkungan Sierra Club.
“Lee Zeldin telah menyerukan pencabutan standar yang melindungi udara bersih dan air bersih. Kami menyerukan kepada anggota Senat AS untuk menentang pengukuhannya dan melindungi kehidupan dan mata pencaharian generasi ini dan semua generasi mendatang,” tegasnya.
Kekhawatiran Ilmiah
Para peneliti juga menyampaikan kekhawatiran atas pilihan Bhattacharya untuk memimpin NIH, yang menggambarkan dirinya sebagai penyandang dana publik terbesar di dunia untuk penelitian biomedis.
Bhattacharya dikenal sebagai sosok kontroversial terkait perdebatan tentang karantina wilayah COVID-19. Ia menulis surat terbuka yang menyerukan strategi alternatif untuk melindungi mereka yang berisiko paling tinggi sambil membiarkan mereka yang berisiko minimal untuk ‘menjalani hidup secara normal untuk membangun kekebalan’. Seruannya ini telah membuatnya dicap sebagai ‘dokter pro-infeksi’ yang secara keliru mengklaim bahwa satu infeksi menyebabkan kekebalan yang kuat dan permanen.
“Mengingat betapa anehnya nominasi Trump untuk jabatan tinggi, kurangnya kualifikasi Dr. Bhattacharya untuk menjadi direktur NIH seharusnya tidak mengejutkan,” kata Martin McKee, profesor bidang kesehatan masyarakat Eropa dan direktur medis di London School of Tropical Hygiene and Medicine.
“Nominasi ini juga mengkhawatirkan mengingat kurangnya pengalamannya dalam memimpin sesuatu yang rumit. Namun, tidak mungkin untuk mengetahui apa konsekuensi dari nominasi ini dan nominasi lainnya,” tambahnya.
“Secara ilmiah, sangat mengkhawatirkan bahwa seseorang yang sangat salah memahami pandemi harus berada di posisi ini,” kata Stephen Griffin, profesor virologi kanker di Leeds University menambahkan.
AS Hilang dari Panggung Dunia
Para ilmuwan juga khawatir tentang hilangnya keahlian AS dan pendanaan dari kolaborasi ilmiah global. Secara khusus, dengan AS meninggalkan WHO, akan berdampak besar. AS adalah negara donor utama WHO, yang telah menyumbang USD 1.284 miliar selama periode dua tahun dari 2022-2023.
“Para pemimpin kesehatan di AS membawa keahlian teknis, kepemimpinan, dan pengaruh yang luar biasa dan potensi kerugian mereka dari panggung dunia akan memiliki implikasi yang sangat buruk, yang akan membuat AS dan kesehatan global menjadi lebih lemah sebagai akibatnya,” kata Røttingen.
“Skala tantangan kesehatan yang kita semua hadapi berarti adalah kepentingan semua orang, bahwa WHO dapat beroperasi dengan kekuatan penuh dan dengan semua negara sebagai anggota yang terlibat yang memengaruhi prioritas mereka,” tutupnya. ***
Sumber: detik.com