WASHINGTON,- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik pendahulunya, Joe Biden, terkait kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza serta pertukaran tahanan antara Israel dengan Hamas. Dia menyebut, sandera-sandera Israel tak akan bisa pulang ke rumah jika dirinya tak menjadi presiden AS.
Trump membanggakan diri, perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas yang berlaku efektif pada Minggu (19/1/2025) pukul 11.15 waktu setempat itu, tak akan terjadi jika dirinya tak ikut campur.
“Biden tidak bisa menyelesaikannya. Hanya paksaan batas waktu sebagaimana saya lakukan yang menyelesaikannya,” ujarnya, kepada wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih, di hari kedua jabatannya sebagai presiden. seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (23/1/2025).
“Para sandera sudah mulai pulang. Jika saya tidak jadi presiden, mereka tidak akan pernah kembali. Mereka semua akan mati,” tuturnya.
Trump juga menyebut lemahnya pemerintahan Biden menyebabkan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan itu seharusnya tidak pernah terjadi.
“Tidak seorang pun seharusnya mati. Namun karena lemah, mereka membiarkannya terjadi, kemudian itu menjadi bencana,” ujarnya.
Saat ditanya apakah akan mengunjungi Timur Tengah, Trump menjawab ada rencana, namun tak akan terjadi dalam waktu dekat ini.