Sulawesi Pulau Harta Karun Indonesia Karena Ada Hidrogen Alam

  • Whatsapp
Ilustrasi - Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)

Muharram mengklaim gas hidrogen dari proses serpentinisasi batuan ultramafik dapat menjadi bahan bakar tanpa perlu dinyalakan atau dipicu terlebih dahulu. Dengan suhu atmosfer saja, gas hidrogen alami ini dapat menyala. Bisa dibilang gas ini dapat membuat api abadi.

“Dia itu mampu menyala pada suhu atmosfer, dia langsung nyala saja. Tanpa korek. Begitu dia ketemu oksigen, dia nyala sendiri. Makanya di sini (Sulawesi Tengah), ada namanya Tanjung Api di sini. Api abadi, kenapa apinya abadi? Karena ada terus gas hidrogen keluar dari situ, sehingga begitu ketemu oksigen, dia menyala. Ini harapan kita untuk energi bersih berikutnya,” jelas Muharram.

Berbeda dengan energi hidrogen yang sudah ada seperti hidrogen hijau dan biru yang perlu proses elektrolisis dengan bantuan sumber daya listrik untuk bisa digunakan, hidgrogen dari batuan ultramafik ini bisa jauh lebih mudah dan murah untuk digunakan.

“Mungkin pernah melihat namanya blue hydrogen, ada green hydrogen. Semuanya itu ada elektrolisis. Karena elektrolisis yang sumber energinya dari renewable energy, tetapi harus meng-generate listrik. Kalau di sini, alam yang melakukan elektrolisis,” papar Muharram.

“Makanya saya sebut sebagai geologic hydrogen. Atau natural hydrogen. Atau hidrogen alam. Yang disediakan oleh alam untuk kita semua,” sebutnya menambahkan.

Berita terkait