Pada jenjang SD, tidak ada perubahan terkait jumlah kuota atau sama seperti sistem sebelumnya.
Mu’ti menjelaskan, sistem lama atau PPDB terbatas pada pelaksanaan teknis penerimaan peserta didik baru, seperti jalur zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua atau wali. Sementara kebijakan baru yakni SPMB memiliki cakupan lebih luas, mencakup seluruh sistem penerimaan murid, termasuk pembinaan, evaluasi, kurasi, prestasi, fleksibilitas daerah dan integrasi teknologi.
“Perubahan substantif dalam SPMB adalah pertama dalam arah kebijakan baru itu terkait domisili, kedua perbedaan kebijakan baru terkait prestasi meliputi prestasi akademik, nonakademik yaitu seni, bahasa, budaya, olahraga dan kepemimpinan, yang baru adalah kepemimpinan. Kemudian afirmasi dan mutasi,” katanya. ***
Sumber: iNews.id