Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid M.Si bersama Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr. Reny A. Lamadjido resmi sebagai Toma Oge dan Tina Nu Ngapa Kaili, periode (2025-2030), yang dilaksanakan di Cagar Budaya Banua Oge Kota Palu Sulawesi Tengah, pada Minggu, (02/03/2025).
Rombongan Gubernur disambut adat Peaju/kabasara, menuju rumah adat (banua oge) dan disambut tarian selamat datang (peulu cinde), membasuh kaki menginjak kapak dan menaiki anak tangga, rumah adat disambut ibu/perempuan adat (tina nuada).
Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid, M.Si bersama Istri Sry Nirwanti Bahasoan Anwar, juga sebagai Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Tengah dan dr. Reny A.Lamadjido, Sp.PK. M.Kes mengikuti Prosesi adat kaili dimulai dengan memegang “Sambulu/Po Beka Nganga” adalah sebuah ritual sebelum memulai pelaksanaan adat memiliki makna mendalam dan tujuan yang mulia.
Pembacaan deskripsi sinopsis penyerahan guma (pedang) oleh Dr. Suaib Jafar, M.Si, yang dilanjutkan penyerahan guma (pedang), oleh Ketua Adat Kota Palu Muh. Rum Parampasi, kepada Dr. Anwar Hafid, M.Si, Toma Oge (Gubernur Sulawei Tegah) dimana guma bukan hanya sekedar pusaka tetapi merupakan simbol tanggung jawab besar untuk memimpin dengan hati yang tulus ikhlas, adil, bijaksana membawa masyarakat Sulawesi Tengah menuju kehidupan yang lebih baik aman damai dan sejahtera.
Dilanjutkan dengan pengalungan Taiganja oleh ibu Zainab Parampasi kepada Ibu Wakil Gubernur, dr. Reny A.Lamadjido, Sp.PK. M.Kes. yang terbuat dari bahan tembaga atau perunggu sebesar genggaman tangan orang dewasa.
Gubernur Anwar Hafid mengucapan terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah bahwa hari ini ia hadir melaporkan bahwa amanah yang diterima diruma adat ini telah terlaksana dengan baik “Saya tunaikan dengan baik sehingga keberkahan dari seluruh leluhur kita kami bisa memenangkan Pilkada Sulteng tahun 2024”, untuk itu menjadi kawajiban kami untuk melaporkan kepada seluruh orang tua kami para pemangku adat yang berada di banua oge ini semoga kami dapat menjalankan amanah dengan sebaik baiknya. “Ungkapnya.
Ia juga, menerima sebuah simbol keberanian sebuah pedang yang akan menambah keberaniannya untuk berjuang membela rakyat Sulawesi Tengah dari segala keterbelakangan sehingga bisa kuat mempimpin rakyat bisa lebih maju dimasa mendatang.
Ia berkomiteman untuk terus menjunjung tinggi dan mendorong serta memelihara adat istiadat budaya sulawesi tengah melalui program sulteng berkah, yakni sulteng yang dilandasi oleh nilai kerafian lokal dan nilai-nilai religius semoga dengan sulteng berkah ini adat istiadat nilai budaya kita menjadi prioritas, kepemimpinan kita boleh maju, dunia ini boleh moderan, tetapi nilai-nilai leluhur tidak boleh ditingalkan karena itu adalah ciri bangsa Indonesia.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua Dewan Adat Kota Palu, Muh.Rum Parampasi, Dr. Timudin Bouw selaku tokoh adat dan budayawan Sulawesi Tengah, Ketua Dewan Majelis Adat (DMA) Provinsi Sulawesi Tengah, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Dra.Novalina.MM, Para Asisten, Staf Ahli Gubernur, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sulawesi Tengah serta Pengurus adat Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah.
*Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov. Sulteng*