Wali kota mencontohkan pengalaman pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 sebagai bukti bahwa sistem tersebut dapat dijalankan, meski dalam jangka waktu yang lebih lama.
“Selama pandemi Covid-19, pembelajaran daring berlangsung bukan hanya tiga hari, tetapi berbulan-bulan. Saya kira pembelajaran hybrid ini tidak akan menjadi masalah, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kualitasnya,” tambah wali kota.
Meski demikian, Wali Kota Hadianto tetap membuka ruang diskusi bagi para kepala sekolah agar kebijakan ini dapat diimplementasikan dengan baik.
Menanggapi wacana tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, S.Pd., M.Pd, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah langkah strategis, termasuk sosialisasi kepada guru, siswa, dan orang tua.
“Kami akan memastikan bahwa seluruh pihak yang terlibat memahami konsep ini, sehingga kendala yang mungkin muncul dapat diatasi dengan baik,” ujar Kadis Hardi.
Wacana ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam sistem pendidikan di Kota Palu, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebijakan pemerintah yang lebih fleksibel dalam dunia kerja dan pendidikan. ***
Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palu