Hal ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045, melalui transformasi perkotaan yang adil, berketahanan, dan berpusat pada masyarakat, dengan pendekatan teknologi inovatif, pembiayaan kreatif, dan tindakan kolektif yang positif.
Terdapat sembilan tatanan utama yang menjadi instrumen penilaian dalam program KKS Tahun 2025, yakni:
- Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri
- Permukiman dan Fasilitas Umum
- Satuan Pendidikan
- Pasar
- Perkantoran dan Perindustrian
- Pariwisata
- Transportasi dan Tertib Lalu Lintas Jalan
- Perlindungan Sosial
- Penanggulangan Bencana
Kesembilan tatanan tersebut mencerminkan aspek-aspek penting dalam kehidupan kota yang harus terintegrasi dan disepakati antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Wakil wali kota juga menyampaikan bahwa tantangan menuju Kota Sehat memang tidak ringan, mengingat kompleksitas isu seperti pemerataan pelayanan kesehatan, keadilan sosial, hingga penguatan tata kelola partisipatif.
Namun, wakil wali kota optimis dengan kerja sama lintas sektor, Kota Palu mampu memenuhi seluruh indikator dan meraih penghargaan Swasti Saba sebagai bentuk apresiasi atas komitmen terhadap pembangunan berbasis kesehatan.
Kegiatan verifikasi dan validasi ini diharapkan dapat menjadi pemacu semangat bagi seluruh pihak di Kota Palu untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat, tangguh, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. ***
Foto: Iwan
Peliput dan Protokol: Iwan, dewi P, Nana, ajeng, kasub dewi S, dan Kabag Fatimah Hatta – Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palu.
Tim Media Center Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Kota Palu.