Gubernur juga membagikan pengalaman pribadinya saat masih mahasiswa, saat ikut berdakwah bersama almarhum K.H. Jabar Asyri, seorang tokoh DDI, hingga sempat diperiksa karena aktivitas tabligh. “Kami sempat ditahan di Kodim karena dianggap aliran sesat waktu itu. Tapi beliau tetap tenang, imannya kuat, itu yang membuat saya banyak belajar dari beliau,” kenangnya.
Menutup sambutannya, Anwar Hafid mengajak seluruh generasi penerus untuk menghargai perjuangan para ulama dan terus menjaga warisan keilmuan yang sanadnya jelas. “Ilmu yang bersambung ke Rasulullah SAW adalah cahaya. Jangan belajar asal-asalan. Ikuti guru yang sanad ilmunya jelas,” pesan Gubernur.
Acara berlangsung khidmat dan penuh makna, memperkuat tekad bersama untuk menjaga dan meneruskan perjuangan para alim ulama dalam membangun pendidikan dan peradaban di Sulawesi Tengah. **