Jeddah– Pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama sudah dimulai sejak 11 Juni 2025. Meski situasi geopolitik di Timur Tengah, termasuk ketegangan antara Iran dan Israel, menimbulkan kekhawatiran, Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan bahwa proses pemulangan jemaah berjalan lancar dan tidak terdampak.
Saat ditemui awak media di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, pada Minggu (15/6/2025), Menag menegaskan bahwa konflik Israel tidak berpengaruh terhadap jadwal pemulangan jemaah haji Indonesia.
“Israel? Kita enggak tahu. Israel di sini enggak ada relevansinya. Tidak ada keterlambatan penerbangan gara-gara Israel,” tegas Nasaruddin.
Ia menyampaikan bahwa seluruh jadwal pemulangan jemaah haji Indonesia sejauh ini berjalan sesuai rencana. Meski terdapat satu penerbangan yang mengalami keterlambatan, hal itu bukan disebabkan oleh faktor eksternal seperti konflik geopolitik.
“Memang ada satu penerbangan yang mundur kurang dari enam jam. Tapi kami sudah kompensasi dengan pemberian makanan kepada jemaah,” ujar Nasaruddin.
Penerbangan yang mengalami keterlambatan tersebut adalah SV 5296 yang mengangkut jemaah haji Kloter KJT 01 pada Kamis malam, 12 Juni 2025. Sebanyak 445 jemaah berada dalam penerbangan ini, terdiri dari 203 laki-laki dan 242 perempuan.
Kementerian Agama terus memantau dan memastikan setiap proses pemulangan berjalan aman, nyaman, dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.