Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menilai momen pelantikan yang tidak serentak ini memiliki makna tersendiri sebagai bagian dari rencana Ilahi. Ia menekankan bahwa rakyat kini menanti kerja nyata, bukan sekadar janji. “Kerja keras kita ditunggu rakyat saat ini,” tegasnya.
Gubernur mendorong para pemimpin baru untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi, khususnya dalam mengelola anggaran dan sumber daya demi percepatan pembangunan.
Ia menganalogikan mereka sebagai “baterai baru” yang energinya penuh dan harus langsung “gaspol” melayani masyarakat, terutama dalam 100 hari kerja pertama.
