Menurutnya, perlu strategi dan kerja kolektif untuk memperkuat peran budaya dalam pembangunan daerah. Salah satu indikatornya, tambah Reny, dapat diukur dari seberapa banyak agenda seni dan budaya yang terselenggara secara aktif dan merata di masyarakat.
Sulawesi Tengah sendiri dikenal memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dengan keberagaman lebih dari 19 etnis yang tersebar di 12 kabupaten/kota.
“Jika potensi ini dikelola dengan baik, maka budaya bisa menjadi kekuatan ekonomi baru melalui festival, pertunjukan seni, pameran, karnaval budaya, dan kegiatan kreatif lainnya yang menghasilkan pendapatan daerah,” jelasnya.Selain sisi ekonomi, Reny juga menekankan nilai-nilai luhur dalam budaya lokal yang dapat membentuk karakter masyarakat.
Menurutnya, pembangunan kebudayaan juga mencakup penguatan jati diri, pelestarian warisan budaya, peningkatan apresiasi seni, pertukaran budaya, hingga diplomasi budaya yang membangun citra positif daerah.
Pidato Wakil Gubernur juga menegaskan bahwa program kebudayaan terintegrasi dalam visi pembangunan Sulawesi Tengah 2025–2029 melalui sembilan cita-cita besar BERANI, Berani Cerdas, Sehat, Lancar, Menyala, Sejahtera, Berkah, Makmur, Integritas, dan Budaya.
Ia menjelaskan bahwa setiap prinsip BERANI dirancang untuk menciptakan masyarakat yang sehat, sejahtera, produktif, dan berkarakter.“Melalui BERANI Budaya, kita dorong promosi nilai-nilai lokal yang mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta memastikan pembangunan berjalan secara transparan dan akuntabel dengan partisipasi aktif masyarakat,” jelas Reny.
Wakil Gubernur menutup sambutannya dengan harapan agar gerakan pemajuan budaya tidak hanya berhenti sebagai seremoni, melainkan menjadi gerakan bersama yang mengakar dari sekolah hingga komunitas, dari desa hingga kota. **