Ia menegaskan bahwa wamen yang merangkap komisaris harus menunjukkan komitmen penuh dalam menjalankan tanggung jawab. Mereka harus bisa menjadi motor penggerak transformasi di tubuh BUMN, bukan sekadar nama dalam daftar kehadiran atau slip gaji.
“Kinerja mereka harus terlihat, baik dari sisi efisiensi operasional, pengurangan beban utang perusahaan, hingga meningkatnya kontribusi BUMN bagi negara,” tambahnya.
Mufti memperingatkan bahwa jika para pejabat ini hanya menikmati fasilitas tanpa memberikan dampak positif, maka kepercayaan publik bisa terkikis.
“Kalau mereka hanya muncul di daftar penggajian tapi absen dalam pencapaian, itu sama saja mengkhianati amanah rakyat,” tutupnya.