PERUSAHAAN Tambang gailan C yang terletak di beberapa wilayah Kota Palu, mulai dari Kelurahan Tipo hingga Buluri dan sekitarnya, menjadi salah satu faktor pemicu memperberat peningkatan jumlah penderita penyakit Infeksi saluran pernafasan (Ispa). Bagaimana tidak, aktivitas pertambangan yang menghasilkan produk debu tentu mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar area pertambangan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, Royke Abraham menyataklan, hasil olahan material bebatuan yang dilakukan pihak perusahaan, baiknya dilakukan secara profesional. Sehingga, debu material tersebut tidak berterbangan kemana-mana.
Dirinya mengaku, pihaknya juga telah menyampaikan hal itu kepada pihak perusahaan galian C, agar mematuhi dan mengindahkan himbauan tersebut.
“Kami juga melihat fenomena itu, termasuk memberikan masukan kepada pihak perusahaan galian C,” beber Royke, baru-baru ini.
Menurutnya, Dinkes bukan hanya memantau persoalan debu hasil galian, namun pihaknya juga melakukan pemantauan pencemaran limbah perusahaan.
Banyaknya debu beterbangan di Kota Palu papar dia, karena faktor geografis. Palu, merupakan daerah yang suhu cuacanya cukup panas, sehingga di waktu-waktu tertentu debu banyak beterbangan yang bisa memicu menimbulkan penyakit ispa.
Dari data dimiliki pihaknya, penderita Ispa yang terjadi di Kecamatan Ulujadi pada 2016 lalu mencapai 217,4 persen. Presentase ini menurun dibanding 2015 lalu. Pada tahun 2015 penderita ispa di kecamata itu sebesar 300,0 persen.***
REPORTER/EDITOR: MOH. RIDWAN