TANAMAN Komoditi kakao atau yang lebih di kenal dengan tanaman Coklat ini, terancam di gantikan dengan komoditi tanaman lainnya seperti kelapa sawit dan komoditi cengkeh. Sulawesi Tengah (Sulteng) yang di kenal dengan tanaman kelapa dan juga kakao, saat ini berlahan mulai tergantikan dengan tanaman Kelapa sawit
Menurut kepala seksi (Kasi) Investasi dan ganguan usaha Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi (Sulteng), Haikal Toramai, dirinya merasa kewalahan saat melakukan penyuluhan kelompok tani. Banyak kendala temukan pihaknya saat mempertahankan komuditi kakao tersebut.
“Saat kami melakukan penguatan ke kelompok tani dan sosialisasi terhadap tanaman, banyak masyarakat yang seolah tidak menginginkan sosialisasi tersebut. Tetapi disis lain kami memantau betapa kacaunya pengelolaan yang dihadapi petani dalam pengelolaan atau memenejmen Kakao,” UcapHaikal, Senin (6/3)
selain kewalahan melakukan sosialisasi terkait menejmen pengelolaan tanaman kakao yang terbilang manja itu, kelompok tani juga di iming-iming pihak perusahaan untuk menanan sawit di lahan mereka, sehingga sosialisasi tersebut tidak lagi di hiraukan.
“Terkadang kami menemukan warga yang membuat alasan untuk tidak mengikuti sosialisasi tanaman kakao, alasannya beragam,” Tutur Haikal.
Sayangnya kata dia, masayarakat tidak memikirkan dampak yang akan di timbulkan dari pengelolaan komoditi kelapa sawit, sebab bisa dipastikan arah permainan harga bisa di kontrol oleh investor. Dirinya mengaku, padahal pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait buruknya pengelolaan kelapa sawit.
“Menurut kami kelapa sawit hanya menguntungkan para investor saja, sebab investor yang bebas menentukan harga, sementara petani hanya menjadi buruh di tanahnya sendiri,” ungkapnya.
Dari hasil analisis Dinas terkait, masyarakat tidak akan mendapatkan keuntungan ketika lahan untuk perkebunan sawit hanya di bawah lima hektar.***
Reporter/Editor: Dedi Rahmat Dai/Moh Ridwan