TPK Boyantongo Parmout Dilaporkan Ke Polsek, Diduga Palsu Tandatangan Kades

  • Whatsapp
banner 728x90

SEJUMLAH Warga Desa Boyantongo Kecamatan Parigi Kabupaten Parmout melaporkan dugaan pencatutan atau pemalsuan tandatangan Kadesnya oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) ke Polsek belum lama ini. Warga umumnya keberataran dengan polemik tersebut. Kapolsek Parigi, Iptu Pol Muslimin yang dikonfirmasi membenarkan hal itu.

“Iya, laporannya kemarin kami terima langsung dari sejumlah warga Desa Boyantongo yang keberatan karena diduga tandatangannya dipalsukan,” kata dia.

Namun pihaknya belum memberikan informasi secara jelas, siapa pelaku yang diduga melakukan pemalsuan tandatangan tersebut. Alasannya, pihaknya masih memintai keterangan sejumlah warga yang berjumlah kurang lebih 20 orang. Selain itu kata dia, dalam laporan yang disampaikan warga kepada pihaknya tersebut belum disertai barang bukti yang jelas. Tetapi, dalam proses penyelidikan nantinya, kemungkinan pihaknya akan meminta dokumen-dokumen yang diduga tandatangan warga tersebut dipalsukan kepada pihak desa atau instansi terkait.

“Nanti kita liat, apakah akan diminta ke desa atau instansi terkait buktinya. Kami masih meminta keterangan kurang lebih 20 orang warga,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Desa Boyantongo merasa sangat dirugikan dengan ulah oknum yang awalnya diduga pemerintah desa Boyantongo yakni, Kades yang melakukan pemalsuan tandatangan dalam laporan pertanggungjawaban MCK di desa tersebut.  Namun, setelah dilakukan pertemuan beberapa warktu lalu, pihak TPK Desa Boyantongo mengakui pemalsuan tandatangan dilakukan pihaknya, karena terdesak waktu untuk memasukan laporan pertanggungjawaban ke BPMPD Parmout pada tahun 2016 kemarin.

Dugaan pemalsuan tersebut yakni, beberapa nama warga dicatut dan dipalsukan tandatangannya dalam laporan pertanggungjawaban. Padahal, mereka bukan merupakan pekerja dan tidak pernah menerima upah dari pembangunan MCK tersebut. Tetapi, belakangan diketahui warga setelah pihak inspektorat melakukan pemeriksaan dan audit serta melakukan konfirmasi langsung kepada warga. Bahkan, anehnya lagi beberapa warga yang telah pindah dari desa dan berdomisili diwilayah lain, tercantum namanya sebagai pekerja. ***

reporter: steflin putong

 

 

Berita terkait