DI AWAL 2017, harga emas merangkak naik. Namun naiknya harga tersebut tidak terjadi di seluruh dunia, melainkan di tingkat pasar lokal saja. Kenaikan harga ini pun di perkirakan lantaran kurs rupiah yang meleleh, sehingga membuat para investor lebih aman yakni emas.
“Sebenarnya untuk harga internasional sekarang masih bertahan dengan harga sebelum akhir tahun, cuman harga domestiknya saja yang masih mengalami peningkatan lantaran sekarang kurs rupiah sedang tertekan sehingga banyak yang beralih ke emas asetnya,’’ ujar seorang pedagang di pasar Bambaru, pasar tua Kelurahan Kampung Baru, haji Ipul kepada Kaili Post (11/4).
Menurutnya banyak hal yang mempengaruhi harga emas tersebut naik, misalnya suplai dan permintaan suku bunga, situasi ekonomi, perubahan kurs, dan situasi politik. Apa bila salah satu dari kelima faktor tersebut mengalami perubahan atau kondisi tidak stabil, maka akan berdampak pada harga emas.
Contohnya pada akhir tahun 2016, lanjut Ipul adanya pemilu presiden amerika yang membuat situasi politik dan perekonomian di sana tidak stabil. Sebagai salah satu negara yang mempegaruhi harga emas keadaan tersebut berdampak dengan menurunnya harga emas, terutama jenis emas batangan dan emas 999,9 atau ada juga yang disebut emas Amerika.
Naik turunnya harga emas ini tergolong sulit untuk di perkirakan, karena hampir setiap pekan harga emas mengalami perubahan, tapi masuk tahun 2017 ini harga emas naik signifikan dari tahun kemarin. ‘’Awal tahun ini penjualan cukup ramai, omset kami biasa naik 5%-10%. Mungkin hal ini disebabkan semakin banyak masyarakat yang memiliki emas ketimbang uang untuk di jadikan aset mereka,’’ kata Ipul.**
Reporter: Annas Alhabsyi Usman