JIKA TAK Ada hambatan berarti, jembatan Tua Puselemba, di Kota Wisata Tentena, akan direnovasi. Pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk menambah daya tarik jembatan kayu tersebut, sebagai salah satu destinasi wisata bagi pengunjung yang datang ke Tentena. Kepastian tentang rencana pembangunan tersebut dikemukakan oleh Plh Kepala Balai Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Poso, Ir. Suratno.
Menurut Suratno, pembangunan jembatan tersebut tidak akan mengurangi nilai kearifan lokalnya, karena identitas (bentuk) aslinya tetap akan dipertahankan. “Jadi kita hanya memperbaiki karena memang ramuan bangunannya sudah banyak yang lapuk. Ada pun mengenai bentuk dan seni arsitekturnya akan menyesuaikan dengan keadaan sekarang. Sesuai dengan rencana, induk bangunan pada bagian tengah memang akan dibangun secara permanen sepanjang 50 meter, tapi pada kedua ujungnya masing-masing sepanjang 35 meter (timur-barat) tetap akan menggunakan kayu”, kata Suratno kepada Kaili Post di ruang kerjanya pekan lalu.
Ditambahkan oleh Suratno, salah satu hambatan untuk mempertahankan bentuk asli jembatan tua tersebut, karena kayu jenis ‘kulahi’ saat ini sudah sulit ditemukan yang memiliki panjang 4 meter, begitu juga untuk mendapatkan kayu jenu ‘kulahi’ tersebut, sulit untuk menemukan ‘gelagar’ berdiameter 30 cm.
Diketahui, rencana pembangunan jembatan tua, akan menggunakan anggaran CSR dari P.T.Poso Energi, sebagai mitra Pemda dalam membangun sejumlah obyek wisata air di sekitar Danau dan Sungai Poso. “Ke depan, Pemda dan Poso Energy akan membangun sejumlah destinasi wisata sepanjang 12 km dari pusat kota Tentena, antara lain taman air, area pasar rakyat, termasuk penataan pagar masapi, ada pun hal-hal terkait lainnya akan disosialisasikan oleh Dinas Pariwisata leading sektor, mewakil Pemda”, tambah Suratno, optimis era kepemimpinan due Darmin-Samsuri, akan memacu pengembangan pariwisata. **
Reporter/editor: Darwis waru