TERKAIT Gempa yang terjadi Senin malam 29 Mei 2017 lalu yang berpusat di Kabupten Poso yang berada di kedalaman 10 KM dan berlokasi 1,33 Ls, 120,41 Bt 38 km Barat Laut Poso dengan kekuatan 6,6 Skala Richter dan tidk berpotensi tsunami ramai dibicarakan terutama di jejaring sosial media.
Hampir semua isi postingan netizen mengulas masalah gempa, terutama bagi netizen yang berdomisili di wilayah Sulteng dan Sulbar. Walaupun durasi gempa hanya berkisar satu menit dan kekuatanya 6,6 skala ritcher namun sangat keras dirasakan guncangannya di Kota Palu. Dan tersiar kabar bahwa pada malam setelah terjadinya gempa Tektonik tersebut sebuah Pesawat udara gagal lending di Bandara Mutiara SIS. Aldjufrie Palu.
Kabar berita tentang gagalnya pendaratan tersebut ramai dibicarakan para Netizen yg berdomisili di wilayah Kota Palu. Terutama mereka yang bermukim pda lokasi dekat Bandara yaitu di derah Kawatuna yang berada disebelah timur kota Palu. Untuk menyikapai kabar tersebut, Media ini berusaha berkoordinir dan mengkonfirmasikan isu tersebut kepada pihak Kebandaraan yang terletak di jalan Abd.Rahman Saleh pada hari Selasa tgl 30 Mei 2017.
Namun Kepala PPID Bandara Mutiara SIS Aljufrie Palu Safrun yang dimintai keterangan terkait kabar tersebut tidak menunjukan sikap bersahabat terhadap wartawan. Terlihat dari sikapnya yang acuh tak acuh saat awak media ini menyambanginya dan memperkenalkan diri. Dia (Safrun) saat ditanya tentang benar tidaknya kabar tersebut mengatakan bahwa memang kira-kira antara pukul 02.00 – 03.00 Wita ada sebuah pesawat yang gagal lending dikarenakan cuaca tidak mendukung untuk mendarat. Saat ditanyakan apa jenis pesawatnya, dengan nada suara yg tinggi dan raut wajah yang ketus mengatakan bahwa “Saya belum dikabari tentang hal itu.” Ujarnya. **
reporter: firmansyah