PETANI Di Sulawesi Tengah dalam waktu dekat bisa bernafas lega, pasalnya, Pemerintah Provinsi Sulteng akan segera meluncurkan Kartu ‘sakti’, yakni Kartu Petani. Dimana 114 ribu Kartu Petani (KP) di Sulteng akan menerimanya. KP ini akan menjamin pemenuhan kredit, pembelian sarana produksi dan hal lain yang terkait pengembangan usaha pertanian mereka.
Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola di Rumah Dinas Siranindi I di Jalan Mohammad Hatta, Palu Timur, Senin (8/5/2017) usai menerima Direksi Bank Rakyat Indonesia dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Tri Iriani Lamakampali.
“Ini adalah kesyukuran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bahwa program pemberian Kartu Petani yang menjadi bagian dari visi dan misi kami didukung oleh pihak perbankan,” katanya.
Menurutnya, apa yang dijanjikan saat kampanye dulu kepada petani dan nelayan dalam waktu dekat sudah terealisasi. Sebelumnya para nelayan juga sudah menerima Kartu Nelayan.
“Artinya apa, Allah yang menjawab itu semua. Yang sudah kami sampaikan saat kampanye dulu kami realisasikan,” tuturnya
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba menyampaikan bahwa pihak perbankan dalam hal ini BRI dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura akan melakukan sosialisasi ke daerah-daerah terkait KP tersebut.
“Kartu Petani ini lebih canggih dari sebelumnya. Selain berisi data dan identitas diri juga berisi data usaha dan lain-lain yang nantinya berguna bagi permohonan kredit perbankan,” katanya.
Menurut Elim, kartu Petani ini awalnya akan menyasar 114 ribu dari 300 ribu lebih petani di Sulawesi Tengah.
“Kita mulai dulu dari petani tanaman pangan, habis itu perkebunan. Kan nelayan sudah ada kemarin, tapi nelayan itu baru identitas,” tuturnya
Ia mengatakan, ratusan ribu Nelayan yang sudah menerima kartu tersebut belum terintegrasi dengan bank. Pemerintah menginginkan semua program Kartu Nelayan terintegrasi dengan bank, seperti Kartu Petani yang sudah terintegrasi dan bekerjasama dengan bank. Ke depan Pemprov akan menarget petani dari komoditas perkebunan alias petani dari komuditas lain. Program ini katanya, sudah terkoneksi dengan program pemerintah pusat, karena program ini tetap dilaporkan ke pemerintah pusat mengenai data jumlah petani dan luas lahan petani, sehingga ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Sulteng semua petani dan nelayan yang menerima kartu tersebut akan diperkenalkan.**
Reporter: Mahbub/TMG