Palu,- Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) mewacanakan sosialisasi soal sampah lagi. Hal itu terkait pengolahan sampah rumah tangga yang dapat dikelola secara langsung oleh masyarakat sendiri untuk menghasilkan uang.
Demikian yang diungkapkan Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Bidang Pengelolaan Sampah B3 dan Peningkatan Kapasitas DPLH Kabupaten Parmout, Ramly kepada Kaili Post di ruang kerjanya.
Ramly mengatakan, rencana mensosialisasikan cara pengolahan sampah yang dapat menghasilkan uang itu akan dimulakan pada 2018 mendatang. Pasalnya, saat ini dirinya tengah memfokuskan penanganan timbunan sampah, khususnya di Pasar Sentral Parigi (PSP). Selain itu, untuk lebih mematangkan lagi wacana mengedukasi masyarakat tentang pengolahan sampah menghasilkan uang itu, ia juga harus mempersiapkan beberapa hal pendukung rencana tersebut.
Menurutnya, saat ini masih sangat banyak masyarakat yang belum dapat mengetahui, mana saja sampah organik dan non organik. Padahal, jika masyarakat dapat mengetahui mana saja jenis sampah organik dan non organik, dari situ dapat menghasilkan uang.
“Pada kenyataannya, sering kali kami temukan sampah yang berasal dari rumah tangga telah tercampur. Padahal, jika masyarakat tahu, alangkah baiknya memisahkan sampah organik dan non organik. Bahkan, memisahkan dua jenis sampah itu tidak susah,” ujarnya.
Lanjut ia menambahkan, selain masyarakat khususnya rumah tangga, pelajar tingkat SMP dan SMA juga bakal menjadi sasaran wacana mengedukasi sampah tersebut. Pasalnya, kalangan pelajar khusus tingkat SMP dan SMA juga termasuk penghasil sampah terbesar.
Contohnya, kalangan pelajar putri lebih banyak menghasilkan sampah jenis tisu misalnya, yang termasuk organik diluar dari kaleng, botol plastik seperti bekas air mineral dan semacamnya. Menurut, jika dikalkulasikan jumlah sampah jenis tisu yang dapat dihasilkan kalangan pelajar putri sebanyak 3000 orang berdasarkan metode penghitungan sampah, setiap lima menitnya akan menciptakan 3000 lembar sampah tisu.
“Makanya kami bakal melakukan sosialisasi juga ke sekolah-sekolah pada 2018 mendatang jika wacana tersebut sudah benar-benar siap untuk dilaksanakan,” katanya.
Reporter: Roy Lasakka