UNTUK PERTAMA Kali Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila di lapangan upacara Gedung Pogombo Kantor Gubernur, Kamis (2/6/2017). Upacara itu diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup pemerintahan provinsi. Bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) Gubernur Sulteng Longki Djanggola membacakan sambutan tertulis Presiden Joko Widodo.
Dalam sambutan itu, secara garis besar, Presiden menyampaikan bahwa pancasila adalah harapan dan rujukan untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan. Olehnya pemerintah mengajak semua stakeholder di Sulteng menjaga pancasila melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dikatakan Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai pancasila.
Bahkan untuk lebih menguatkan penyerapan pancasila kepada generasi bangsa, pemerintah resmi membentuk unit kerja pembinaan ideologi Pancasila yang disahkan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2017. “Lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Gubernur Longki.
Lembaga tersebut katanya, terintegrasi dengan program-program pembangunan, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Di sisi lain, pemerintah mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap pemahaman dan gerakan-gerakan yang anti Pancasila, anti Bhineka Tunggal Ika, anti UUD 1945 dan anti NKRI, seperti komunisme. “Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia,” tandasnya. Diakhir sambutan itu, Gubernur Longki menggelorakan sebuah jargon. “Kita Indonesia. Kita pancasila. Semua anda Indonesia. Semua anda Pancasila. Saya Indonesia, Saya Pancasila,” pinta Gubernur Longki penuh semangat.**
Reporter/tmg: Mahbub