Pupuk Bersubsidi Langka, Petani di Poso Pesisir Menjerit

  • Whatsapp

 

BEBERAPA Pekan terakhir ini, petani sawah basah di Kecamatan Poso Pesisir mengeluhkan langkanya pupuk bersubsidi. Bukan apa-apa, usia padi sampai saat ini telah melewati usia 2 bulannya, usia padi yang paling ideal untuk menaburkannya pupuk. Meski keberadaan pupuk bersubsidi tidak jelas, para petani tetap menunggu salah satu jenis pupuk. Tak hanya itu, para petani bahkan banyak yang mengaku sudah kehilangan jejak dalam mencari jenis pupuk bersubisidi tersebut.

“Jangankan mau cari pupuk, kejelasan tentang subsidi juga sudah tidak jelas, apakah masih disediakan bagi petani atau sudah tidak, jadi memang susah torang ini petani”, kata salah seorang petani yang ditemui Kaili Post di salah satu kios Tani Poso pesisir.

“Umur padi saat ini sudah memasuki 2 bulan dan saatnya untuk dipupuk, namun masih ada jenis pupuk yang akan digunakan tidak tersedia seperti halnya poska” ujar David, salah seorang Petani Poso Pesisir.

Ia menambahkan, selama ini petani di Kecamatan Poso pesisir bersaudara memang masih sangat membutuhkan bantuan pupuk bersubsidi, apalagi harga pupuk sekarang ini masih terbilang mahal. Karena itu katanya, instansi terkait seharusnya memberi bimbingan dan kepastian tentang keberadaan pupuk bersubsidi.

Hal senada disampaikan oleh Hamka. Menurutnya, keberadaan pupuk subsidi sangat membantu petani, selain harganya relatif murah dan terjangkau, juga masih memungkinkan petani  meminjam jika sewaktu-waktu terdesak, karena sudah terbiasa dengan agen penjualan “Kalau memang karena kehabisan stok semoga cepat diadakan kembali,” harap Hamka.

Diketahui, selama ini pupuk bersubsidi  tetap dibeli oleh para petani ke pedagang dengan kisaran harga Rp. 125 Ribu/Karung atau setara dengan 50 Kg. Dalam satu hektar lahan sawah basah membutuhkan 5 karung pupuk atau setara 250 kilogram untuk satu jenis pupuk. **

reporter/editor: darwis waru 

Berita terkait