SULTENG,- INDEKS Demokrasi Indonesia (IDI) Sulawesi Tengah 2016 mencapai 72,20 turun 4,47 poin dibanding tahun 2015 yaitu 76,67 berada di atas capaian IDI nasional sebesar 70,09. Namun, masih berada di bawah target RPJMN 2015 – 2016 sebesar 75,00. Tingkat demokrasi di Sulteng secara global masih dalam kategori sedang dengan perincian 80 dikategorikan berada dalam level baik, 60-80 sedang (medium) dan angka 60 buruk.
Data ini dirangkum saat press release di ruang tele confrence kantor Badan Pusat Statistik Prov Sulteng Jalan Moh Yamin Palu pukul 12.00 Wita. Secara umum IDI Sulteng turun sebagai akibat dari anjloknya kebebasan sipil dan aspek hak-hak politik, namun meskipun demikian Indeks Demokrasi Indonesia masih tetap pada kualitas yang sama, yaitu dalam posisi kategori sedang.
Untuk presentasi kategori terbaik dalam IDI wilayah Sulawesi tahun 2016, Sulteng berada dalam urutan ke Empat dengan poin 72,20, disusul Sulawesi Tenggara 71,13 dan terakhir oleh Sulsel 68,53. Menempati urutan pertama adalah Gorontalo 77,20, kedua Provinsi Sulut 76,34 dan ketiga Sulbar 72,37 poin.
Beberapa item yang mendorong turunya IDI di Sulteng pada tahun 2016, yaitu aspek kebebasan berkumpul dan berserikat turun sebanyak 37,50 poin, kebebasan berpendapat 82,65, kebebasan berkeyakinan 6,88, peran birokrasi pemerintah daerah turun 20,51, indeks aspek kebebasan sipil 80,39 menurun sebesar 14,21 poin namun masih dalam kategori baik, hak-hak berpolitik 67,89 turun 0,36, kelembagaan sebesar 68,76 naik 2,23 masuk kedalam kategori sedang, sedangkan peran DPRD buruk dengan poin sebesar 48,28 dan peran partai politik juga anjlok 48,28 poin.
Kepala BPS Sulteng Ir Faisal Anwar, MT dalam kesempatanya mengatakan bahwa ada Tiga aspek yang berperan dalam dalam hal ini, yaitu politik, kelembagaan dan kebebasan sipil. Untuk IDI nasional dan provinsi Sulteng pada tahun 2016 sama-sama mengalami penurunan, namun kita masih berada diatas IDI nasional. **
Reporter: Firmansyah