LAGI-LAGI Media sosial dihebohkan dengan keberadaan pejabat daerah yang tengah naik fasiltas umum kereta api. Pejabat daerah yang tertangkap kamera penumpang yaitu Wali Kota Kupang, Jeffry Riwu Kore. Walikota yang baru saja dilantik itu tengah berada di Jakarta dan menggunakan commuterline tujuan Bintaro – Jakarta.
Dan kini menjadi bahan pembicaraan di media sosial terutama dari akun Facebook atasnama @Noni Haullussy Radjah Pono. Akun itu memposting tujuh buah foto sang walikota disertai dengan komentarnya. “Bertemu dalam kereta dari Bintaro menuju Jakarta dengan Wali Kota Kupang bpk Jefri Riwu Kore. Pejabat publik yang sangat sederhana. Sehat terus ya pak Jeriko. Tuhan memberkatimu,” tulis akun tersebut.
Sejak diposting sekitar pukul 12.00 WIB sudah muncul beragam komentar. Seperti Nita Adi, misalnya. “Ketangkap kamera,hehehe.mantap bapak Jefry,,,ttaplah rendah hati dlm melayani masyarakat kota kupang,Tuhan Yesus sllu mmberkati,,,,,,,,” Akun Facebook lain juga seperti Daud Gah menulis “Pak Jefri Riwu Kore memang luar biasa sederhananya aa.”
Entah ke mana tujuan Wali Kota yang juga Ketua DPD Partai Demokrat NTT tersebut. Dalam postingnya foto Jeffry mengenakan kaos hitam dan menenteng plastik warna putih. Jeffy terlihat tanpa pengawalan ajudan, layaknya pejabat daerah.
Saat dimintai keterangan Jeffry tidak mengetahui dirinya bakal ramai dibicarakan media sosial. Ia tidak membantah tengah baik kereta saat berada di Jakarta. “Saya biasanya naik kereta kalau ke Jakarta, dan itu kebiasaan saya sejak menjadi anggota DPR RI,” kata Jeffry menepis anggapan pencitraan.
Ia berharap aksinya itu menjadi pesan positif bahwa pentingnya menggunakan fasilitas umun. “Sebenarnya sekarang hari Minggu pasti jalan sepi, tapi saya lebih baik naik kereta biar sopir saya menunggu di stasiun,” terangnya.
Sebelumnya mantan anggota DPR yang pernah duduk di Komisi X ini juga bikin heboh dengan menolak penghargaan dari Universitas Gajah Mada atas penilaian daerahnya, Kupang, memiliki indeks kondisi keuangan terbaik. Alasan penolakan tersebut kata politisi Partai Demorkat dikarenakan perlu dikaji ulang.**
Sumber: rmol.co