TOLITOLI,- SETIDAKNYA 26 SMP di Kabupaten Tolitoli yang dikerjakan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dua SMP dari Bantuan Pemerintah (Bantah) progresnya mencapai 60 persen, sementara anggaran yang dicairkan baru 30 persen. “Puluhan SMP yang dibangun terbut tersebar di sembilan kecamatan di Tolitoli,” ungkap Kasi SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK) Tolitoli, Syaipul Bantilan, Senin (18/9/2017).
Sembilan kecamatan yang memiliki fasilitas SMP itu diantaranya 4 Sekolah di Kecamatan Baolan, 4 SMP di Tolitoli Utara, 4 SMP di Dampal Selatan, 4 sekolah Kecamatan Dondo serta 4 sekolah.di Ogodeide. Sementara, Kecamatan Basidondo dan Lampasio masing-masing dua SMP, Kecamatan Galang dan Dampal Utara masing-masing dijatah satu SMP.
Menurut Syaiful, jumlah sekolah di Tolitoli yang memperoleh anggaran pembangunan tahun ini ada 26 SMP, dua diantaranya diperoleh anggaran dari program Bantuan Pemerintah (Bantah), sementara lainnya dari DAK. “Kalau dulu disebut blokgrent, sekarang menjadi Bantah. Dua SMP yang mendapat Bantah itu uangnya telah siap, tetapi kalau DAK pembayarannya berdasarkan laporan progres baru dananya dikirim dari pusat,” jelas Syaipul mewakili kepala DPK Tolitoli, Senin (18/9/2017).
Kasi SMP itu, menyatakan dalam pelaksanaan DAK dan Bantah untuk puluhan sekolah tingkat menengah pertama tersebut yang diprogramkan bukan hanya pada pembangunan baru, namun sebagiannya rehabilitasi. “Berkaitan dengan kontrak, batas waktu yang ditetapkan hanya sampai November seluruhnya harus mencapai 100 persen, sekarang rata-rata sudah 60 persen,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dari 26 sekolah yang dikerjakan, 16 SMP masuk dalam kegiatan rehabilitasi dan 10 SMP bangun baru. “Bangunan baru umumnya Laboratorium, sedangkan rehab untuk ruang kelas,” katanya. Tidak satupun sekolah yang dikerjakan itu dipihak ketigakan karena dalam Petunjuk Teknis (Juknis) swakelola. **
Reporter/Biro Tolis: Ramlan/Romis