Selain Kader, Tak Boleh Digunakan Orang Lain

  • Whatsapp
PILKADA 2018 
 

PARIGI MOUTONG,- KETUA Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kabupaten Parmout, Fahcri Lapato menegaskan bahwa arah dukungan perahu partai Hanura yang diketuai Oesman Sapta Odang, pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Parmout (Pilkada) 2018 mendatang, tidak boleh digunakan oleh orang (kandidat) lain. Artinya, Hanura harus  digunakan kader sendiri. Itu perintah partai yang berkomitmen membesarkan partai Hanura.

“Sekalipun itu pihak kandidat incumben yang diketahui masih akan bertarung pada Pilkada mendatang, dan diketahui pula Hanura pernah memberikan arah dukungan pada Pilkada 2013 lalu kepada incumben, namun hal tersebut dipastikan Hanura akan mengibarkan benderanya sendiri melalui kadernya,” ungkap Fachri khusus kepada Kaili Post, Senin (18/9).

Fachri menuturkan, walaupun hingga kini keberadaan Hanura belum menyatakan sikap akan bergandengan dan akan berkoalisi dengan siapa dan partai mana, namun komunikasi politik tetap dibangun dengan semua pihak. Disinggung tentang keberadaan Musli yang digadang-gadang telah dipastikan akan berpasangan dengan dirinya, Fachri menyatakan dengan tegas bahwa hal tersebut belum pasti adanya.

“Semuanya masih berproses, belum ada yang pasti dan belum ada yang bisa dipastikan, sebab masih banyak kemungkinan yang akan terjadi, politik ini dinamis, semuanya masih bisa berubah-ubah,” tegasnya seraya tersenyum. Ditanyakan pula tentang konsolidasi politik Hanura yang pernah dibangun dengan partai berlambangkan pohon Beringin yang diketuai Taufik Borman, Fachri mengatakan bahwa ada hal prinsip prosedur penjaringan tidak dipenuhi Ketua DPD II Partai Golkar tersebut.

Prinsip tersebut yakni Taufik Borman dalam tahap pendaftarannya tidak menyahuti dalam penyelesaian syarat berkas pencalonan, dan tidak menyahuti undangan pemaparan visi-misi kandidat bakal calon yang digelar oleh partai Hanura beberapa pekan lalu.

“Jadi, saya melihat tidak ada keseriusan komunikasi politik yang dibangun Ketua DPD II Golkar Taufik Borman, sehingga saya masih enggan memikirkan yang enggan memikirkan Hanura. Namun, semuanya masih bisa berubah lagi, tergantung komunikasi politik yang dibangun para kandidat ditingkat pusat,” tutup Fachri. **

Reporter/Biro Parmout: Fharadiba

Berita terkait