Wakapolri Akan Periksa Kapolda & Copot Kapolres Banggai

  • Whatsapp

KASUS TANJUNGSARI LUWUK
Sumber : merdeka.com 
KAILIPOST.COM,- SULTENG- WAKAPOLRI Komjen Syafruddin mengecam tindakan represif
yang dilakukan anak buahnya saat membubarkan ibu-ibu pengajian di Luwuk,
Banggai, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. Dia bahkan mengancam akan
mencopot Kapolres Banggai dan memidanakan pejabat daerah setempat.

“Kalau itu betul-betul kejadian yang sebenarnya
hasil investigasi dari propam, akan saya copot kapolresnya,” ujar
Syafruddin usai salat Jumat di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, 
Jakarta Selatan,
Jumat (23/3/2018).

Syafruddin menyatakan, pihaknya telah menerjunkan tim
Paminal Divisi Propam Polri untuk menyelidiki kasus tersebut. Ia mengaku
mendapat laporan dari sejumlah elemen masyarakat terkait dugaan
kesewenang-wenangan aparat ini.

Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa itu
terkait dengan eksekusi lahan 20 hektar di Tanjung Luwuk, Banggai Sulteng.
Namun saat pelaksanaan eksekusi, aparat terhalang ibu-ibu majelis taklim yang
tengah zikir. Hingga akhirnya terjadi kericuhan.

“Yang membuat saya sangat reaktif karena
kelihatannya tidak toleran. Pemerintah harus toleran terhadap masyarakat. Polri
juga walaupun itu menegakkan hukum, tapi harus berkeadilan,” tutur
Syafruddin.

Kasus pembubaran ibu-ibu pengajian oleh aparat
kepolisian ini juga sempat viral di media sosial. Dikabarkan, pembubaran
dilakukan dengan cara menembakkan gas air mata. 
Dalam video yang beredar, tampak ibu-ibu berhadapan
langsung dengan pasukan antihuru-hara lengkap dengan tamengnya. Wakapolri
memastikan, proses pembubaran massa itu tidak sesuai prosedur.

“Itu tidak sesuai dengan prosedur. Tidak boleh,
tidak boleh pengajian dibubarkan dengan gas air mata,” tegas dia.

Meski begitu, jenderal bintang tiga tersebut lebih dulu
akan menunggu hasil investigasi internal secara utuh untuk mengetahui kejadian
sesungguhnya. Namun ia memastikan Polri bersikap objektif terkait peristiwa
ini.

“Saya belum dapat laporan lengkap, tapi kita akan
periksa semua, sampai kapoldanya akan kita periksa,” Syafruddin
menandaskan.***

Berita terkait