Sumber: Humas Pemprov
WAKIL Presiden RI Jusuf Kalla di Kabupaten
Poso Sulteng Rabu kemarin (25/07/2018) di Gedung Banua Mpogombo Tentena membuka
Konvensi Pendeta Pendeta Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). Konvensi mengangkat
tema Peran Agama dalam Merawat Kebangsaan Menuju Masyarakat yang Adil dan
Makmur.
Poso Sulteng Rabu kemarin (25/07/2018) di Gedung Banua Mpogombo Tentena membuka
Konvensi Pendeta Pendeta Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). Konvensi mengangkat
tema Peran Agama dalam Merawat Kebangsaan Menuju Masyarakat yang Adil dan
Makmur.
JK menyatakan manusia memiliki naluri yang
selalu ingin bersahabat. Salah satunya bersahabat dalam hubungan beragama. Menurut
Jusuf Kalla waktu tiba di Poso dan menuju ke Tentena, dirinya melihat gereja
yang begitu banyak, hampir setiap 1 kilometer ada gereja, hal itu menunjukkan
adanya kehidupan beragama yang luar biasa.
selalu ingin bersahabat. Salah satunya bersahabat dalam hubungan beragama. Menurut
Jusuf Kalla waktu tiba di Poso dan menuju ke Tentena, dirinya melihat gereja
yang begitu banyak, hampir setiap 1 kilometer ada gereja, hal itu menunjukkan
adanya kehidupan beragama yang luar biasa.
Jusuf Kalla juga mengakui, Tentena telah
lama dikenal sebagai daerah yang tingkat pendidikan dan keberagaman yang telah
maju, dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. ‘’Saya juga diminta untuk meresmikan masjid,
suatu tanda kehidupan masyarakat yang harmoni dan untuk kehidupan bangsa yang
lebih baik,” ucapnya.
lama dikenal sebagai daerah yang tingkat pendidikan dan keberagaman yang telah
maju, dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. ‘’Saya juga diminta untuk meresmikan masjid,
suatu tanda kehidupan masyarakat yang harmoni dan untuk kehidupan bangsa yang
lebih baik,” ucapnya.
Pendidikan dan kehidupan beragama di Kota
Poso, khususnya Tentena lanjut Wapres telah mengalami perkembangan yang
harmonis, kehidupan beragama akan luar biasa apabila tokoh agama khususnya
pendeta, rajin membina dan memberikan dakwah kepada jemaahnya demi terciptanya
kehidupan yang harmonis.
Sementara itu, Gubernur Longki Djanggola menyampaikan
apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut
gubernur, kunjungan Wakil Presiden ke Sulteng menjadi kebahagiaan dan
kebanggaan masyarakat, khususnya keluarga besar Gereja Kristen Sulawesi Tengah
(GKST), karena Jusuf Kalla sejak dahulu hingga sekarang tidak pernah putus
perhatiannya terhadap perkembangan pembangunan dan sosial kemasyarakatan.
apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut
gubernur, kunjungan Wakil Presiden ke Sulteng menjadi kebahagiaan dan
kebanggaan masyarakat, khususnya keluarga besar Gereja Kristen Sulawesi Tengah
(GKST), karena Jusuf Kalla sejak dahulu hingga sekarang tidak pernah putus
perhatiannya terhadap perkembangan pembangunan dan sosial kemasyarakatan.
“Saya sangat berterima kasih atas waktu dan
kesempatan bapak kembali mengunjungi Provinsi Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten
Poso, di tengah kesibukan sebagai Wakil Presiden, dan hari ini Insya Allah akan
memberikan suatu pencerahan bagi Pendeta Gereja Kristen se Sulawesi
Tengah,”sebut gubernur
kesempatan bapak kembali mengunjungi Provinsi Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten
Poso, di tengah kesibukan sebagai Wakil Presiden, dan hari ini Insya Allah akan
memberikan suatu pencerahan bagi Pendeta Gereja Kristen se Sulawesi
Tengah,”sebut gubernur
Menurut gubernur, kondisi Kabupaten Poso,
saat ini begitu tentram serta penuh kedamaian, ini semua berkat toleransi
beragama yang terus menjalin hubungan harmonis antar para pemuka agama, tokoh
adat, tokoh pemuda dan ormas dilingkungan, dengan terus membangun rasa
kebersamaan, rasa persaudaraan, saling menghormati dan menghargai sehingga
tercipta-lah suasana tentram, nyaman dan damai.
saat ini begitu tentram serta penuh kedamaian, ini semua berkat toleransi
beragama yang terus menjalin hubungan harmonis antar para pemuka agama, tokoh
adat, tokoh pemuda dan ormas dilingkungan, dengan terus membangun rasa
kebersamaan, rasa persaudaraan, saling menghormati dan menghargai sehingga
tercipta-lah suasana tentram, nyaman dan damai.
Kegiatan konvensi bagi pendeta se-GKST,
merupakan bentuk rasa syukur atas sejarah perjalanan yang panjang Gereja
Kristen Sulawesi Tengah dengan berbagai dinamika dan tantangan zaman yang terus
berubah, namun dengan semangat kebersamaan dan kerja keras di sertai kasih
sayang dan anugerah Tuhan, maka semuanya itu dapat dilalui dengan baik.
merupakan bentuk rasa syukur atas sejarah perjalanan yang panjang Gereja
Kristen Sulawesi Tengah dengan berbagai dinamika dan tantangan zaman yang terus
berubah, namun dengan semangat kebersamaan dan kerja keras di sertai kasih
sayang dan anugerah Tuhan, maka semuanya itu dapat dilalui dengan baik.
Oleh karena itu, kegiatan konvensi bagi
pendeta-pendeta se-GKST sangat tepat, selain meningkatkan pembinaan kepada
umatnya, juga sebagai forum mempererat hubungan sesama pendeta, menyegarkan
kembali tugas dan tanggung jawabnya, karena tugas panggilan Gereja yaitu
bersaksi, bersekutu dan melayani harus terus dikuatkan, karena peran dan fungsi
Gereja harus terus terfokus pada pelayanan umat, tentu hal ini harus di dukung
oleh para pendeta yang memiliki pengetahuan, pemahaman dan kemampuan di bidang
keagamaan dan kepemimpinan, agar bisa secara sempurna melayani jemaatnya.
Para pendeta juga, harus bisa meningkatkan
kapasitas pelayanan sebagai hamba yang sungguh-sungguh menjadi teladan, teladan
bagi umat, bagi keluarga, bagi masyarakat bahkan bagi dunia, dengan terus
mengembangkan dan memberdayakan diri secara terus menerus untuk meningkatkan
kompetensinya, agar pelayanan Gereja lebih maksimal.
kapasitas pelayanan sebagai hamba yang sungguh-sungguh menjadi teladan, teladan
bagi umat, bagi keluarga, bagi masyarakat bahkan bagi dunia, dengan terus
mengembangkan dan memberdayakan diri secara terus menerus untuk meningkatkan
kompetensinya, agar pelayanan Gereja lebih maksimal.
“Melalui rasa syukur ini, di harapkan semua
peserta konvensi dapat memaknai sejarah GKST untuk memberikan yang terbaik bagi
Tuhan melalui Gereja, masyarakat, bangsa dan negara, dan melalui konvensi ini
juga, saya harapkan melahirkan pemikiran-pemikiran yang konstruktif bagi
pembangunan Gereja, bahkan bagi masyarakat, bangsa dan negara dimana GKST itu
berada, karena Tuhan senantiasa membimbing kita semua,” urai gubernur.
peserta konvensi dapat memaknai sejarah GKST untuk memberikan yang terbaik bagi
Tuhan melalui Gereja, masyarakat, bangsa dan negara, dan melalui konvensi ini
juga, saya harapkan melahirkan pemikiran-pemikiran yang konstruktif bagi
pembangunan Gereja, bahkan bagi masyarakat, bangsa dan negara dimana GKST itu
berada, karena Tuhan senantiasa membimbing kita semua,” urai gubernur.
Usai mengikuti Konvensi Pendeta Pendeta
Gereja Kristen Sulawesi Tengah, Wakil Presiden Drs. H.M Jusuf Kalla, Gubernur
Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si beserta rombongan selanjutnya
melakukan peletakan batu pertama pembangunan RSU Sinar Kasih GKST Tentena yang berjarak
sekitar 3 Kilometer dari lokasi acara konvensi.
Gereja Kristen Sulawesi Tengah, Wakil Presiden Drs. H.M Jusuf Kalla, Gubernur
Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si beserta rombongan selanjutnya
melakukan peletakan batu pertama pembangunan RSU Sinar Kasih GKST Tentena yang berjarak
sekitar 3 Kilometer dari lokasi acara konvensi.
Selanjutnya rombongan Wakil Presiden
melakukan peninjauan ke Masjid Jami Baitullah Tentena, sekaligus melakukan
Sholat Dzuhur secara berjamaah dan penandatanganan prasasti dilanjutkan ke
lokasi Instalasi PLTA Poso 1 Pamona, melakukan peresmian Poso City Mall dan
terakhir rombongan Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla di dampingi Gubernur
Sulawesi Tengah, H. Longki Djanggola bersama rombongan menuju ke Pondok Modern
Darussalam Gontor Kampus 13 dan Kampus Putri 6 Ittihadul Ummah dan sekaligus
peresmian Auditorium.**
melakukan peninjauan ke Masjid Jami Baitullah Tentena, sekaligus melakukan
Sholat Dzuhur secara berjamaah dan penandatanganan prasasti dilanjutkan ke
lokasi Instalasi PLTA Poso 1 Pamona, melakukan peresmian Poso City Mall dan
terakhir rombongan Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla di dampingi Gubernur
Sulawesi Tengah, H. Longki Djanggola bersama rombongan menuju ke Pondok Modern
Darussalam Gontor Kampus 13 dan Kampus Putri 6 Ittihadul Ummah dan sekaligus
peresmian Auditorium.**