SEBANYAK 1.750 lowongan kerja (Loker) terpapar di Kampung Kaili, Anjungan Nusantara Palu Timur. Bahkan Loker itu dibuka 26 perusahaan besar dan kecil baik nasional dan internasional. Loker itu dikemas dalam ivent Job Fair yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng dari 27 – 31 Agustus 2018 mendatang.
Senin (27/8) kemarin, Job Fair Sulteng 2018 diikuti perusahaan local maupun multinasional terlihat ikut berpartisipasi pada ajang itu. Beberapa diantaranya BRI, Dongi Senoro, Alfamidi, Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Wanxiang Nikel Indonesia, Mandala Multifinance, Best Western Plus, MNC Vision, RSU Samaritan, BFI Finance, Anugerah Perdana, Motor, Arba Sons, Common Wealth dan beberapa perusahaan lainnya.
Acara tersebut dibuka secara resmi gubernur diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Hidayat Lamakarate. Ia mengungkapkan apresiasi atas terselenggaranya Job Fair. Hajat ini menurutnya merupakan usaha Pemprov bersama pihak terkait dalam menanggulangi masalah pengangguran. Menurut Hidayat, pengangguran merupakan masalah yang menjadi tanggung jawab bersama.
Apalagi beberapa waktu belakangan, Sulteng menjadi sorotan dan bahkan isu nasional, karena permasalahan tenaga kerja asing yang banyak jumlahnya di Kabupaten Morowali. Ia menampik tudingan dan terus melakukan pengawasan secara intensif. Terakhir Hidayat berkunjung langsung ke kawasan industri tersebut dan mengonfirmasi. Dari 28 ribu tenaga kerja, hanya dua ribuan saja yang merupakan tenaga kerja asing (TKA).
Ia meminta kepada perusahaan yang mencari pekerja baru agar mempertimbangkan komposisi yang berkeadilan di dalam perekrutan karyawan. Jangan sampai mengabaikan para pencari kerja yang berasal dari daerah sekitar, tentu dengan tetap melakukan seleksi sesuai kompetensi yang dibutuhkan.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini dalam upaya mengurangi pengangguran. Karena pengangguran merupakan masalah nasional. Dengannya dapat memberi ruang dan kesempatan bagi para pencari kerja di daerah. Di media tenaga kerja asing di Sulteng juga menjadi isu nasional. Saya jelaskan kepada DPR RI kita bantah bahwa disana tidak ada tenaga ilegal. Dan tidak seperti itu, data 28 ribu hanya 2 ribu lebih asing. Kepada perusahaan lakukan seleksi dengan baik, dan juga mengutamakan anak anak daerah, agar tidak terjadi konflik social seperti yang dipesankan bapak gubernur. Tentu dengan kompetensi yang memadai,” tuturnya.
Diakhir sambutannya ia berpesan agar hal ini disebarluaskan, agar informasi tentang lowongan kerja yang ada di Job Fair 2018 dapat diterima oleh para pencari kerja di Sulawesi Tengah. Khususnya di Kota Palu.
Dra. Fatmini, M. Si selaku Kepala Bidang P5TK Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi yang juga ketua panitia penyelenggara acara menyampaikan, bahwa tujuan Job Fair 2018 sebagai fasilitasi pemerintah dengan perusahaan dan pencari kerja sesuai bakat minatnya. Dan bagi pemerintah untuk mendapatkan hasil jenis pekerjaan apa saja yang banyak dibutuhkan, agar kedepan sebagai bahan pelatihan dan tidak menutup kemungkinan sebagai pertimbangan dalam pembuatan muatan kurikulum di sekolah kejuruan.
Menurutnya iven ini juga untuk mengurangi angka pengangguran. Job Fair itu katanya, menyediakan tak kurang fari 1.750 lowongan pekerjaan. Dari total 44 perusahaan yang ikut pameran berasal dari Kota Palu, Banggai, Morowali, dan Jakarta. 26 perusahaan akan menempatkan para calon pelamar di dalam negeri dan sisanya 18 perusahaan akan menempatkannya di luar negeri.
Begitu selesai acara pembukaan, para calon pencari kerja terlihat langsung memadati antrean pendaftaran. Jika tahun lalu berlangsung hanya 3 hari. Job Fair kali ini akan berlangsung selama 5 hari hingga 31 Agustus mendatang. Para calon pencari kerja tidak dipungut biaya dalam gelaran ini alias gratis. Dihimbau pula agar pencari kerja telah menyiapkan dokumen pendukung sebelumnya. **
Sumber: Humas Pemprov