Cegah Rawan Pangan, Optimalkan Pekarangan

  • Whatsapp

Sumber: Humas pemprov
PEMANFAATAN Lahan pekarangan sebagai solusi mengatasi kerawanan pangan bagi
masyarakat ekonomi lemah jadi prioritas pada peringatan Hari Pangan Sedunia
(HPS) ke-38 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 yang berpusat di
Kabupaten Buol, Rabu (26/9/2018) kemarin. Puncak acara dihadiri Sekprov Moh.
Hidayat Lamakarate mewakili gubernur.
Terjemahan tema global HPS yang disampaikan Kadis Tanaman Pangan
Sulteng Ir. Abd. Kawulusan, M.Si yaitu “Aksi Kita, Masa Depan Kita,
Wujudkan Kelaparan Di Tingkat Nol Pada 2030”  Sedangkan untuk tema
nasional yaitu “Optimalisasi Lahan Rawa Menuju Indonesia Lumbung Pangan
2045”.
Kedua tema lanjut Kadis, diserap jadi tema daerah yaitu
“Optimalisasi Lahan Pekarangan Yang Berkelanjutan Guna Mewujudkan Sulteng
Yang Maju, Mandiri Dan Berdaya Saing.” Sedangkan Bupati Buol H. Amiruddin
Rauf berharap peserta dari seluruh kabupaten/kota betah lama-lama di Buol.
“Masyarakat Buol sangat ramah tamah menyambut bapak ibu sekalian,”
kata bupati dalam sambutan selamat datang.
Terkait tema daerah HPS, Sekprov memperkenalkan suatu konsep
pembudidayaan tanaman pangan, ternak dan ikan yang terintegrasi dalam
pekarangan rumah yang dinamai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Manfaat-manfaat yang bisa didapat keluarga dari penerapan KRPL yaitu
terpenuhinya kebutuhan gizi keluarga, mengurangi beban pengeluaran dan
potensinya menambah pendapatan keluarga.
“Saya mengharap bupati/walikota agar tetap mengawal
pelaksanaan kegiatan optimalisasi lahan pekarangan melalui konsep KRPL yang
merupakan salah satu prioritas nasional yang diawasi langsung Staf Ahli
Kepresidenan karena berdampak pada pengembangan pertanian berkelanjutan,”
titip Sekprov Hidayat.
Pembukaan puncak HPS ditandai simbolis dengan pemukulan pamandi
atau gong oleh sekprov yang dilanjut penyerahan bantuan alat tani, benih
tanaman dan hadiah-hadiah ke para pemenang lomba cipta menu sehat, stan pameran
terbaik dan penyuluh berprestasi. Pada kesempatan itu, turut dicanangkan
gerakan konsumsi pangan lokal asli Buol yaitu mi sagu.**

Berita terkait