Relawan Pemkab Parmout bantu TNI dirikan tenda pengungsi (Foto: Humas Pemkab Parmout) |
Sumber: Humas Pemkab Parmout
PARIGI MOUTONG – Tim relawan kemanusiaan yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong pada Rabu (17/10/2018) membantu aparat TNI mendirikan tenda bagi pengungsi Kelurahan Petobo dan Baloroa.
Selain membantu TNI mendirikan tenda bagi pengungsi, tim yang dipimpin Ismet Ibrahim ini juga membersihkan puing reruntuhan dan sampah yang banyak berserahkan di badan jalan. Tim relawan tersebut dibagi menjadi dua kelompok yakni di Kelurahan Petobo dan Balaroa.
Koordinator tim relawan Parigi Moutong di Kelurahan Petobo, Ismed Ibrahim SE MSi mengatakan, pihaknya bersama TNI Batalion 713 Provinsi Gorontalo dan Batalion 714 Kabupaten Poso, membantu memasang sekitar 300 unit tenda bantuan dari Negara Cina ” Alhamdullilah dengan kedatangan kami, aparat TNI merasa terbantu. Menurut mereka (TNI) bantuan tenda tersebut sebagian masih berada di Bandara Mutiara Sisaljufri, sehingga ditargetkan dalam waktu beberapa hari kedepan 300 unit tenda bisa terpasang,”kata Ismet Ibrahim disela-sela kegiatan itu, Rabu (17/10).
Ismed menambahkan, untuk saat ini tim relawan kemanusiaan Kabupaten Parigi Moutong fokus membantu TNI melalakukan pemasangan tende pengungsi di Petobo. Khusus untuk wilayah kelurahan Balaroa, tim relawan kemanusiaan Kabupaten Parigi Moutong dibagi lagi menjadi dua tim, masing masing bertugas membersihkan puing reruntuhan serta sampah yang berserakan di badan jalan dan turut membantu TNI memasang tenda pengungsian bantuan dari Negara Turki.
Talib, salah satu anggota relawan kemanusiaan Kabupaten Parigi Moutong di wilayah Kelurahan Balaroa mengatakan, mereka bekerja sesuai arahan TNI “Kami bekerja sesuai arahan TNI yaitu membantu pemasangan tenda dari negara Turki sebanyak 300 unit dan membersihkan puing material serta sampah yang menutupi badan jalan,” ujarnya.
Tidak hanya membantu TNI memasang tenda, tim relawan kemanusiaan Kabupaten Parigi Moutong juga hari ini kembali membagikan makanan siap saji dan pakaian layak pakai kepada para pengungsi yang berada di wilayah Palu Barat.**