Pemkot Bentuk Tim Validasi Penyaluran Logistik

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter: Firmansyah Lawawi

GUNA Meminimalisir bantuan
tidak tepat sasaran kepada warga kota Palu dimasa transisi, pemerintah kota
akan membentuk tim validasi data penyaluran logistik. Hal itu ditegaskan kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Arfan.

“Dari berbagai
laporan yang kami terima, baik dari investigasi lapangan, laporan dari
masyarakat dan hasil reses legislator, masih banyak warga yang tidak terdampak
bencana alam, masih mendapatkan bantuan maupun tetap mengungsi,” jelasnya.

Arfan menyebutkan bahwa
kategori sebagai pengungsi mencakup beberapa hal, seperti mereka yang tempat
tinggalnya hilang dan rusak berat terdampak bencana alam.

Lebih miris lagi, ungkap
Arfan, masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai negeri maupun aparat hukum
justru mendapatkan bantuan logistik. Sementara mereka yang sangat membutuhkan
bantuan tidak mendapatkan bantuan.

Tim validasi data tersebut
menurut Arfan, adalah mereka yang berada di setiap posko kelurahan. Kemudian
laporanya akan diteruskan ke posko induk, atau kantor Bappeda Palu.

Ditambahkanya, bagi
relawan maupun pihak swasta yang ingin menyakurkan bantuanya ke shelter maupun
tempat pengungsian di kota Palu, minimal harus melakukan koordinasi dengan koordinator
posko
“Jangan langsung
membagikanya kepada warga di tempat pengungsian. Hal itu agar menjaga hal-hal
yang tidak diinginkan. Seperti kejadian di posko pengungsian Kelurahan Tipo dan
Kabonena,” pinta Arfan.

Sehingga bila logistiknya
dalam bentuk makanan bungkus, koordinator bisa menyampaikan agar nasi tersebut
langsung dikonsumsi saat itu juga. Tidak menunggu hingga beberapa waktu
kemudian.

“Seperti nasi bungkus
yang diberikan oleh pihak lain diwaktu pagi hari. Seharusnya, dikonsumsi saat
itu juga. Tidak menyantapnya pada waktu sore hari. Dikhawatirkan nasi tersebut
tidak layak untuk dikonsumsi lagi, atau sudah basi. Sehingga mengakibatkan keracunan
makanan,” paparnya.

Disamping itu, bagi
masyarakat kota Palu yang rumahnya tidak terdampak Tsunami dan Likuifaksi,
namun mengalami rusak berat, tetap akan mendapatkan bantuan dana stimulan dari
pemerintah pusat.

Batas waktu pendataan
tahap II oleh pemerintah daerah kata Arfan, masih menunggu data yang akan
masuk. Selain itu, masih menunggu penetapan status kondisi Kota Palu sendiri.
“Sehingga tidak akan menutup kemungkinan, kedepannya data tersebut bisa
bertambah, bahkan malah berkurang,” tandasnya.**

Berita terkait