Reporter: Firmansyah Lawawi
|
SHELTER Pengungsi warga yang
terdampak bencana alam di Balaroa marak terjadinya aksi kriminal pencurian. Hal
ini tentu saja meresahkan warga yang berada di lokasi pengungsian.
Saat melaksanakan aksinya,
para pencuri tersebut membekali diri dengan senjata tajam. Motif pelaku
menjalankan aksinya saat tengah malam. Pelaku juga melakukan perlawanan saat
warga berusaha menghalangi niat mereka.
“Bukan hanya itu
saja, mereka juga melakukan penjarahan di lokasi yang terdampak likuifaksi di
Kelurahan Balaroa. Saat ini keadaan di wilayah Perumnas seperti daerah tak
bertuan. Tidak ada yang bisa menghalangi mereka,” ungkap perwakilan warga
Balaroa, Erfandi Suyuti, saat demo di kantor Walikota, Senin (14/1/2019).
saja, mereka juga melakukan penjarahan di lokasi yang terdampak likuifaksi di
Kelurahan Balaroa. Saat ini keadaan di wilayah Perumnas seperti daerah tak
bertuan. Tidak ada yang bisa menghalangi mereka,” ungkap perwakilan warga
Balaroa, Erfandi Suyuti, saat demo di kantor Walikota, Senin (14/1/2019).
Hal senada juga diutarakan
salah seorang warga Balaroa yang bermukim di shelter pengungsian sport center.
Menurutnya, dalam melaksanakan aksinya, para pencuri membawa senjata tajam.
salah seorang warga Balaroa yang bermukim di shelter pengungsian sport center.
Menurutnya, dalam melaksanakan aksinya, para pencuri membawa senjata tajam.
Selain itu, mereka juga
melakukan perlawanan bila dihalangi. “Pencuri yang datang ke shelter
pengungsian melawan bila dihalangi. Mereka juga membawa parang. Kami meminta
kepada aparat kepolisian untuk menempatkan personilnya di tempat kami, walau
hanya satu orang saja. Setidaknya dengan kehadiran aparat kepolisian, bisa
membuat takut para pencuri,” pintanya.
melakukan perlawanan bila dihalangi. “Pencuri yang datang ke shelter
pengungsian melawan bila dihalangi. Mereka juga membawa parang. Kami meminta
kepada aparat kepolisian untuk menempatkan personilnya di tempat kami, walau
hanya satu orang saja. Setidaknya dengan kehadiran aparat kepolisian, bisa
membuat takut para pencuri,” pintanya.
Menanggapi hal itu,
Kapolresta Palu AKBP Mujiyono berjanji akan memgirimkan personilnya untuk
melakukan patroli di lokasi tersebut. “Kami akan mengirimkan personil
untuk melakukan patroli di shelter Balaroa,” janjinya.
Kapolresta Palu AKBP Mujiyono berjanji akan memgirimkan personilnya untuk
melakukan patroli di lokasi tersebut. “Kami akan mengirimkan personil
untuk melakukan patroli di shelter Balaroa,” janjinya.
Namun, kata Kapolres,
paling berperan dalam melakukan pengamanan di wilayah masing-masing adalah
warga itu sendiri. Karena saat ini, kepolisian masih kekurangan personil.
“Disetiap kelurahan kami telah menempatkan Babintikmas. Untuk mengantisipasi
hal itu, giat siskamling perlu dilaksanakan di tempat tersebut,” jelasnya.
paling berperan dalam melakukan pengamanan di wilayah masing-masing adalah
warga itu sendiri. Karena saat ini, kepolisian masih kekurangan personil.
“Disetiap kelurahan kami telah menempatkan Babintikmas. Untuk mengantisipasi
hal itu, giat siskamling perlu dilaksanakan di tempat tersebut,” jelasnya.
Jika semuanya dibebankan
hanya kepada kepolisian, hal itu tidak akan maksimal, karena keterbatasan
personil. “Jadilah polisi diri sendiri. Artinya masyarakat juga bisa
menjadi polisi bagi diri mereka sendiri dalam bersama-sama menjaga keamanan
lingkunganya,” pinta Mujiyono.**
hanya kepada kepolisian, hal itu tidak akan maksimal, karena keterbatasan
personil. “Jadilah polisi diri sendiri. Artinya masyarakat juga bisa
menjadi polisi bagi diri mereka sendiri dalam bersama-sama menjaga keamanan
lingkunganya,” pinta Mujiyono.**