Kabel Gardu Raib, PLN Rugi Ratusan Juta

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter: Firmansyah Lawawi

PASCA Bencana
gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi,
Donggala dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 lalu, PT PLN (Persero)
mengerahkan semua daya dan upaya, agar dapat memulihkan kondisi kelistrikan
seperti semula.

Ironisnya, kondisi ini justru dikotori oknum-oknum
tak bertanggungjawab, yang melakukan pencurian sarana vital PT PLN, yakni
hilangnya kabel-kabel di 13 gardu listrik yang terdapat di Kota Palu dan
sekitarnya.

Manager PLN Palu, Abbas Saleh, di Palu, Minggu
(3/2/2019), mengatakan sepanjang Desember 2018 sampai Januari 2019 sebanyak 13
gardu milik PT PLN disatroni pencuri.

“Akibat pencurian tersebut, PLN mengalami
kerugian yang cukup besar. Karena kabel yang ada di gardu itu, nilainya
mencapai 20 juta lebih. Sekurangnya  ada
13 gardu yang materialnya diambil orang tidak bertanggung jawab,” akunya.

Lokasi pencurian material gardu tersebut
menurut  Abas, tersebar di dua wilayah
operasional PLN. Yaitu lima gardu di wilayah Palu Barat dan delapan di area
Palu Timur.

“Aksi pencurian kabel diketahui setelah
petugas kami menerima laporan adanya pemadaman oleh pelanggan. Padahal tidak
ada jadwal kegiatan pemeliharaan di area itu. Saat petugas melakukan
pemeriksaan, ternyata ada kabel yang hilang,” terangnya.

Untuk wilayah Palu Timur yang menjadi sasaran
pencurian diantaranya di Jalan Sukarno Hatta depan eks STQ, Layana Gardu Cantol
Layana dekat Jembatan, Jalan Panglima Polem dekat tower, Tondo, jalan RE
Marthadinata depan RSUD Undata, Jalan 
Mangunsaskoro, Jalan Cut Meutia dan Bukit Zaitun diseputaran jalan
Sukarno Hatta.

Wilayah Palu Barat yakni gardu yang berada di
Jalan Kasubi Desa Sunju, Ps Abd. Raqi 01 di Jalan Abd. Raqi, Ps Lasoso 01 di
Jalan Lasoso, Gardu patung singa di Tawanjuka Mas Kelurahan Palupi, dan Ps BTN
Putra Mandiri di Jalan Keramik Kelurahan Pengawu.

Abbas mengatakan dengan maraknya pencurian
tersebut bukan hanya mengakibatkan kerugian material saja. Namun juga
berimbas  berkurangnya energi listrik,
serta mengakibatkan kerugian kepada pengusaha yang menggunakan energi listrik.

Ditambahkanya, sebelum bencana alam, pihak  Polresta Palu 
pernah melakukan penangkapan terhadap oknum pencurian kabel gardu,
berkat laporan dari masyarakat. Namun pasca bencana, pencurian kabel kembali
marak.

Olehnya, Abbas berharap kepada masyarakat kota
Palu dan sekitarnya jika terjadi pemadaman listrik pada malam hari segera
hubungi PLN dengan call center 123. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan
adanya pencurian lagi.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat
bila melihat gelagat mencurigakan, diloka
si gardu listrik. Atau ada oknum yang mengutak-atik property milik PLN.
Tanpa menggunakan atribut maupun tanda pengenal dari pihaknya, segera melaporkanya
kepada petugas keamanan terdekat.

“Demi kenyamanan bersama, kami mengimbau
apabila melihat gerakan mencurigakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dengan mengutak-atik gardu maupun kabel, masyarakat dapat melaporkanya segera
kepada pihak berwajib,” imbaunya.**

Berita terkait