Dana Stimulan Sarat Muatan Politis

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter: Dedy

Lambatnya pencairan dana stimulan korban bencana yang melanda Sulawesi
Tengah September 2018 silam, dinilai sarat dengan muatan-muatan politis.

Berada di tahun politik memang cukup berdampak
kepada masyarakat, sejumlah alasan yang terindikasi disengaja untuk mengalihkan
perhatian dan menjawab kegelisahan masyarakat.

Ketakutan masyarakat berimbas adanya pengungsi yang frustasi akhirnya
terjadi dengan adanya
warga yang memilih
bunuh diri karena persoalan ekonomi.

Salah satu politisi partai Keadilan Sejahtra (PKS) Rusman Ramli menyebut tidak bijak bila pemerintah menahan dana stimulan hanya dengan alasan data, padahal
menurut pemerintah provinsi
data sudah diusulkan sejak lama. Karena  masih banyak masyarakat
masi
h memasukan data, Pemprov sudah mengantisipasi dengan membuat dua tahap dan tahap pertama datanya sudah selesai.

“Tidak bijak saya kira kalau hal bantuan bencana
ini akan di politisi, seba
b Wapres Jusuf Kalla sendiri menginstruksikan jangan sampai masyarakat
terlalu lama menunggu, seminggu suda
h harus dicairkan
dana bantuan itu,” jelas politisi PKS yang juga
anggota legislatif Kota Palu ini, Kamis (283/2019).

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola terus
berupaya mendesak pemerintah pusat agar dana stimulan tersebut secepatnya disalurkan
seperti janji Wapres JK beberapa kali datang ke lokasi bencana. Menurutnya dana
bantuan itu suda
h ada bahkan bertambah dengan adanya bantuan dari
sejumlah negara.

Olehnya menurut politisi PKS itu, pemerintah pusat
harus secepatnya menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat, ditakutkan
korban f
rustasi akan terus bertambah sebab sudah ada korban yang memilih gantung diri karena dihimpit persoalan
ekonomi.
“Harapannya pemerintah pusat sesegera mungkin menyalurkan bantuan dana stimulan dan santunan duka
tersebut kepada masyarakat, sebab bantuan tersebut sangat di harapkan oleh
masyarakat dan ahli waris,”
tutupnya.***

Berita terkait