Pasca Bencana, Penutup Trotoar Palu Raib

  • Whatsapp

Reporter: Firmansyah Lawawi

AKSI Penjarahan pasca bencana
28 September silam marak terjadi di kota Palu. Bukan hanya barang konsumsi
maupun memiliki barang bernilai jual tinggi. Namun juga yang menjadi sasaranya merupakan
material milik pemerintah daerah.

Plt Satpol PP Palu, Nathan
Pagasongan menyebut salah satunya adalah Manhole Cover atau penutup lubang
darainase trotoar jalan dibeberapa wilayah kota Palu.

“Sebanyak 46 penutup
trotoar jalan di beberapa ruas jalan kota Palu pasca bencana alam dijarah oleh
oknum yang tidak bertanggung jawab,” terangnya.

Menurut Nathan, hal itu
diketahui setelah pihaknya melakukan operasi keamanan rutin pasca bencana alam.

“Disinyalir, aksi
pencurian dilakukan saat situasi kota dalam keadaan lengang, karena masyarakat
sekitar mengungsi pada saat bencana alam. Sehingga kondisi itu dimanfaatkan
oleh oknum untuk melakukan pencurian Manhole Cover,” terangnya.

Penjarahan Manhole Cover
terjadi di beberapa titik, seperti di jalan S Parman, HM Thamrin dan dr Sutomo.

Menyikapi hal itu, Satpol
PP langsung menurunkan personilnya menyasar beberapa lokasi  yang dicurigai sebagai tempat jual beli
barang rongsokan.

“Setelah anggota kami
melakukan penyisiran terhadap beberapa tempat jual beli barang rongsokan, hanya
enam unit saja yang berhasil kami sita kembali. 
Selebihnya tidak diketahui secara pasti keberadaanya. Apakah telah
dijual kembali atau disembunyikan,” tuturnya.

Namun kata Nathan,  kasusnya telah dilaporkan kepada pihak
Polresta Palu, untuk ditindak lanjuti. “Saat ini barang bukti enam Manhole
Cover yang telah kami sita, masih tersimpan kantor Satpol PP,” akunya.

Manhole Cover tersebut
bukan hanya berfungsi sebagai kontrol drainase yang berada dibawah trotoar jalan,
namun juga memiliki nilai estetika. Karena pada lempengan besinya, tercetak
logo lambang pemerintah kota Palu.

Di tempat terpisah, salah
seorang warga jalan dr. Sutomo, Dedy 
mengatakan bahwa hilangnya beberapa unit penutup trotoar jalan di tempat
tersebut, diketahui setelah beberapa bulan pasca bencana alam.

“Diperkirakan
hilangnya penutup trotoar jalan ini, setelah gempa bumi terjadi. Karena pada
saat itu, banyak warga yang mengungsi. Keadaan jalan sunyi,” katanya.

Pegawai honorer di salah
satu sekolah kota Palu tersebut berharap agar pemerintah mengantisipasi hal
itu. Karena ketiadaan manholecover bisa membahayakan para pengguna jalan yang
melintas.**

Berita terkait