Pelatihan Siaga Penanganan Tanggap Darurat

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter: Firmansyah Lawawi

DEMI Meningkatkan pemahaman dan keterampilan
masyarakat dalam mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Palu lakukan pelatihan siaga
penanganan tanggap darurat.

Kepala BPBD Palu Presly Tampubolon SE berharap
adanya komitmen bersama untuk segera meningkatkan kapasitas siaga penanganan
tanggap darurat kebencanaan.

Hingga kini BPBD telah melatih 40 orang warga
kelurahan yang terdampak gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, dan selanjutnya
pelatihan serupa akan dilakukan juga di kelurahan lainnya.

“Tujuan pelatihan bukan hanya masyarakat dapat
mengetahui adanya potensi bencana, tapi juga mampu melakukan mitigasi bencana
bagi warga yang ada di wilayah masing-masing. Selain itu dapat menjadi ujung
tombak dari pemerintah pada saat terjadinya bencana alam,” kata Presley, di
Palu, Rabu (20/3/2019).
Peserta pelatihan diharapkan agar dapat berbagi
pengalaman serta memberikan kontribusi yang konstruktif dalam penyelenggaraan
penanganan tanggap darurat di kota Palu.

“Pemateri dari Basarnas, Dinas Kesehatan dan
PMI, sehingga pada saat bencana mereka mengetahui bagaimana melakukan
penyelamatan terhadap masyarakat. Bagaimana menangani korban yang terluka,
serta penanganan orang yang telah meninggal,” jelasnya.

Pada tahun 2017 hingga 2018, pihaknya telah
melakukan pelatihan kepada 150 masyarakat di kelurahan kota Palu, meliputi
Satgas K5, tokoh agama, tokoh pemuda 
hingga lembaga adat.

Ditambahkanya, mitigasi edukasi kebencanaan juga
akan dilaksanakan disemua sektor. Mulai dari anak sekolah, lembaga masyarakat,
usia produktif hingga orang tua.

Selain itu juga melakukan sosialisasi informasi
melalui berbagai media. Seperti membuka website BPBD, media sosial maupun media
cetak, on line dan televisi.

“Kami juga memajang pamflet di kelurahan,
tempat ibadah hingga tempat publik terkait kebencanaan, ” sebut Presley.

Sementara, 
Kepala Dinas Pendidikan kota Palu Ansyar Sutiadi menyebut kurikulim pelajaran
mitigasi bencana bagi siswa sekolah dasar dan menengah pertama sudah dalam
proses penyempurnaan.

Rencananya pada tahun ajaran baru 2019/2020 akan
direalisasikan melalui kurikulum yang berlaku.

“Saat ini masih  dalam proses penyempurnaan. Insya Allah pada
tahun ajaran baru 2019-2020 akan diintegrasikan dengan kurikulum yang
ada,” katanya.**

Berita terkait