Prof Mahfud Resmikan IPCC

  • Whatsapp
Reporter: Yohanes Clemens

INTERNATIONAL Publication and Collaborative
Center (IPCC) Senin, (11/3/2019) diresmikan Rektor Universitas Tadulako
(Untad), Prof Dr Ir H Mahfudz MP. Peresmian dilaksanakan di Ruangan IPCC,
Lantai III Rektorat.
Prof Mahfudz, menjelaskan, IPCC
merupakan perubahan dari Center for International Article Publication
(Cef-InAP). Perubahan nama itu merupakan tuntutan dari Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) terkait peningkatan jumlah
publikasi. 
Untuk menjawab tantangan itu,
Cef-InAP diubah menjadi IPCC agar target publikasi artikel dan kerjasama untuk
peningkatan publikasi ilmiah dapat ditingkatkan.
“Dengan IPCC, kita dapat
memperluas dan meningkatkan publikasi artikel. Jejaring kerjasama dengan jurnal
internasional bereputasi akan kita lakukan. Tujuannya agar publikasi ilmiah
dosen Untad dapat meningkat pada 2019 ini.”
”Saya diberikan target oleh
Menristekdikti, Bapak Prof H Mohamad Nasir PhD untuk meningkatkan jumlah
publikasi artikel. Target itu, lanjut Prof Mahfudz, disampaikan langsung oleh
Bapak Menristekdikti dalam pelantikan Rektor  belum lama ini,” tutur Prof
Mahfudz .
Olehnya, Kementerian menekankan
kepada pemimpin PTN untuk meningkatkan jumlah publikasi dosen. Insya Allah
tantangan dari kementerian akan kami laksanakan. Olehnya, kami mengamanahkan
kepada Bapak Prof Basir Cyio untuk menjadi Penanggungjawab IPCC dengan didukung
oleh Koordinator dan Tim Inti. Kami yakin, dengan pengalaman Beliau sebagai
akademisi dan sebagai wartawan utama, tantangan ini dapat kita jawab bersama.
Sehingga, Prof Dr Ir H Muh Basir
Cyio SE MS, selaku Penanggung jawab IPCC mengungkapkan pihaknya akan
melaksanakan amanah yang dipercayakan oleh Rektor Untad. Amanah yang diberikan
itu, merupakan perpanjangan perintah. Prof Basir Cyio menyampaikan, Pak
Menristekdikti memerintahkan kepada Rektor Untad terkait peningkatan publikasi.
Atas perintah itu, Rektor Untad memerintahkan kepada dirinya sebagai penanggung
jawab IPCC untuk mengawal peningkatan publikasi ilmiah.
“Inilah indahnya dunia
pendidikan tinggi. Perintah yang diberikan oleh Pak Rektor harus dilaksanakan,
saya ini adalah staf Beliau. Kita wajib patuh terhadap atasan, sami’na wa
atho’na. Mungkin orang akan heran sebab saya 12 tahun menjadi atasan Pak Prof
Mahfudz, mulai dari Beliau Pembantu Dekan saat saya jadi Dekan, menjadi Ketua
Dewan Pertimbangan saat periode pertama saya jadi Rektor, dan Wakil Rektor
Bidang Umum dan Keuangan di periode kedua saya.”
“Saat ini, Beliau adalah atasan
saya, atasan kita semua. Beliau adalah Rektor, pemimpin tertinggi kita, maka
kita wajib mengikuti perintah atasan, kita wajib muliakan pemimpin. Jika kita
bandel, tidak mengikuti atasan yang diibaratkan orang tua kita, maka kita
tergolong sebagai anak durhaka,” jelas Prof Basir Cyio.

Berita terkait