Reporter: Yohanes Clemens
|
MENJELANG Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) 17 Agustus 2019 anggota
Paskibraka Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah sudah mulai mempersiapkan anggota
Pengibar Bendera Merah Putih.
Paskibraka Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah sudah mulai mempersiapkan anggota
Pengibar Bendera Merah Putih.
Kepala Bidang (Kabid) Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulteng Mohamad Azir (Rabu, 13/3/2019) mengatakan, untuk saat ini pihaknya
sudah mulai dalam proses seleksi terhadap
siswa siswi yang bisa menjadi anggota paskibraka.
sudah mulai dalam proses seleksi terhadap
siswa siswi yang bisa menjadi anggota paskibraka.
“Tentunya saat ini sudah ada 11 sekolah dari Kota Palu, yang sudah mengumpulkan data siswanya yang
bisa menjadi anggota paskibraka. Yakni yang diambil adalah dari tingkat SMA dan
SMK,” katanya.
bisa menjadi anggota paskibraka. Yakni yang diambil adalah dari tingkat SMA dan
SMK,” katanya.
Olehnya pihak sekolah sudah mengirimkan sekitar 60-an orang. Bukan hanya di kota Palu saja namun, ada juga yang dari
Kabupaten.
Kabupaten.
“Yang dari kabupaten ada 26 orang utusan, utusan itu dari tiap sekolah
berjumlah 2 orang, dan sudah diseleksi oleh mereka yang ada di Kabupaten. Dan
ini yang kita rekrut adalah untuk tingkat Provinsi, setelah dari tingkat
Provinsi baru ke tingkat Nasional,” ujar Mohamad Azir.
berjumlah 2 orang, dan sudah diseleksi oleh mereka yang ada di Kabupaten. Dan
ini yang kita rekrut adalah untuk tingkat Provinsi, setelah dari tingkat
Provinsi baru ke tingkat Nasional,” ujar Mohamad Azir.
Sehingga untuk tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak baik, seperti baju
paskibraka yang kekecilan, pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin.
paskibraka yang kekecilan, pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin.
“Untuk tahun ini akan kami upayakan semaksimal mungkin yang terbaik.
Jangan sampai seperti tahun lalu, banyak anggota paskibraka yang mengeluh
akibat baju yang digunakan,” tandasnya.
Jangan sampai seperti tahun lalu, banyak anggota paskibraka yang mengeluh
akibat baju yang digunakan,” tandasnya.
Terkait seleksi ini salah satu guru SMA di kota Palu meminta agar proses
ini dilakukan sebaik dan seselektif mungkin. Jangan ada kecurangan atau
nepotisme.
ini dilakukan sebaik dan seselektif mungkin. Jangan ada kecurangan atau
nepotisme.
Menurutnya, ada indikasi seperti itu.
“Ada yang posturnya lebih bagus tidak lolos, tapi ada yang posturnya tidak
bagus, lebih pendek, lebih gemuk, dll bisa lolos hanya karena anak atau
keponakannya atau keluarga atau anak temannya ‘orang tertentu’,” tegasnya.**
bagus, lebih pendek, lebih gemuk, dll bisa lolos hanya karena anak atau
keponakannya atau keluarga atau anak temannya ‘orang tertentu’,” tegasnya.**