Jelang Pemilu, TFG Pengamanan Digelar

  • Whatsapp
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri

KEGIATAN Tactical Floor Game (TFG) dalam
rangka pengamanan  Pileg dan Pilpres Tahun 2019 di wilayah Kabupaten
Morowali, digelar di aula Kantor Bupati Morowali Bumi Fonuasingko, Sabtu
(06/4/2019).
Kegiatan itu dibuka oleh Danrem
132/TDL Kolonel Inf Agus Sasmita selaku Dansatgas Pengamanan Wilayah Sulawesi
Tengah, dihadir Danlanal Palu diwakili Palaksa Letkol Laut (P)  Adi
Wirasmo, ST, Kasrem 132/TDL Letkol Inf Sampang Sihotang, Dandim 1131 Morowali,
Dandim 1305/BT, Dandim 1306/DGL, Dandim 1307/Poso, Dandim 1308/LB, Kasi Intel
Korem 132/TDL Mayor Kav Andi Setio, Kasiops Korem 132/TDL Mayor Inf Ely Asyer
Sitompul, Kasi Pers Korem 132/TDL Mayor Inf Hasroel.
Selain itu, Dandenpomad XII/2 Palu
Letkol CPM Tri Wahyu, Pasops Lanal Palu Mayor Laut (P)  Urbani, para
Danramil wilayah Korem 132/TDL, Kapolsek Bungku Tengah AKP Rapar,
Kabakesbangpol Morowali, Wahid Hasan, KPUD Morowali, Ketua Bawaslu Sulteng,
Ruslan Husen, Ketua Bawaslu Morowali Mahfud Supu, dan Kadis Pol PP Morowali,
Adzan Djirimu juga terlihat hadir.
Paparan ROE dibacakan oleh Kasi Ops
Korem 132/TDL pada intinya menyampaikan bahwa ketentuan aturan pelibatan TNI
dalam Rule of Engagement (RoE) pengamanan Pemilu 2019, peran  Netralitas
TNI dalam pelaksanaan Pemilu yaitu tidak melibatkan diri dalam berpolitik
praktis serta mendukung salah satu partai dan kontestan, petunjuk kerja sebelum
pemungutan suara, pelaksanaan pemungutan suara, setelah pemungutan suara, tindakan
terhadap pelaku kriminal selama pemilu, prinsip penggunaan kekerasan, ketentuan
penggunaan amunisi tajam, tata cara membela diri, penangkapan, penahanan, dan
penyitaan serta penanggung jawab pengamanan dalam Pemilu.
Sementara, Kasi Intel Korem 132/TDL memaparkan
tentang perkembangan situasi dan perkiraan ancaman dalam Pilpers 2019 di
Wilayah Sulteng, yang dapat dibagi dalam beberapa aspek antara lain, pada
bidang ideologi ancaman Pok Radikal/Simpatisan HTI yang masih ada di Wilayah
Sulteng, peningkatan suhu politik atas pencalonan anggota legislatif dengan
adanya money politik.
Di bidang ekonomi masyarakat pasca
gempa bumi dan tsunami di Kota Palu,  Sigi dan Donggala,  masyarakat
sudah banyak yang kembali. Dengan adanya Perusahaan PT IMIP di Morowali
memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Dibidang sosial budaya, masyarakat
masih menjunjung tinggi adat, sehingga ketua adat memiliki peranan penting.
Masih sering terjadi adanya perkelahian antar etnis atau adat yang dilakukan
oleh masyarakat.
Seperti diketahui, jumlah DPT
Sulteng sebanyak 1.952.810 orang dan total TPS 9.191. Dari segi indeks
kerawanan Pemilu Tahun 2019, Sulteng berada pada urutan ke-8 di Indonesia.
Dari Kasi Ops Korem 132/TDLemberikan
pemaparan mengenai jumlah pasukan yang telah disiapkan dalam tahapan dan
pelaksanaan Pemilu 2019 sebanyak  4.000 orang, yang dibagi di beberapa
wilayah Korem 132/TDL, BKO berdasarkan surat permintaan Polri kepada Korem
132/TDL.
Selaku Pimpinan TFG, Danrem 132/TDL
dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemilu merupakan pesta demokrasi yang
harus disukseskan untuk memilih pemimpin baik Pileg dan Pilpers di tahun 2019,
adapun situasi yang berkembang seperti mengarah ke perpecahan, maka tentunya
penyelenggara pemilu harus melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang
berlaku.
“Tugas TNI dan Polri juga harus
bisa melaksanakan pengamanan dengan baik, masyarakat pun harus bisa dan dengan
cerdas memahami pemilu ini sebagai sarana menjamin kehidupan kita 5 tahun
kedepan, unsur pengalaman TNI-POLRI dan penyelenggara pemilu harus bisa
memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak terjadi kerawanan perpecahan
dengan adanya provokasi dari kelompok tertentu, tugas kita sebagai pengaman dan
penyelenggara harus bisa mensinkronkan antar unsur,” jelasnya.
Dikatakannya, pelaksanaan TFG
tersebut didasari dengan Telegram Panglima TNI dan Telegram Pangdam serta akan
di BKO kan kepada Polda Sulteng, yang nantinya surat permintaan dari Polda
Sulteng, kekuatan pelibatan petugas pengamanan dari TNI akan disiapkan sekira
4.000 personel. 
“Tugas-tugas dari satuan yang
akan digelar di wilayah menjadi tanggung jawab Korem 132/TDL serta akan dibagi
peran dalam tugas masing-masing Subsatgas dengan tambahan kekuatan personel
dari Mabes TNI yaitu Personel Marinir TNI AL dan Paskhas TNI AU, penekanan saya
selaku Dansatgas Pam Wilayah Sulteng pada saat hari “H”, yang pertama
adalah pada saat kampanye terbuka harus dilaksanakan pengamanan di setiap
tahapan, sekarang sudah masuk tahapan kampanye terbuka umum,  sensitivitas
kerawanan bentrok antar pendukung cukup tinggi, sehingga perlu koordinasi antar
unsur di wilayah masing-masing,” urainya.
Ditambahkannya, pada saat
pencoblosan yang menjadi kerawanan telah di paparkan oleh Kasi Intel Korem
132/TDL dan harus menjadi referensi. “Nantinya penempatan petugas
pengamanan harus berada di jarak 50 meter dari TPS, kemudian pada saat
rekapitulasi proses penghitungan suara pengamanan dan pengawasan harus berjalan
dengan lancar, pegang teguh aturan yang berlaku agar pada saat pelaksanaan
tugas pengamanan tidak salah dalam melaksanakan tugas dengan pemahaman aturan
sehingga tidak terjadi pemidanaan, pegang teguh netralisasi TNI dan harus
saling mengingatkan antar komponen-komponen yang ada,” tandasnya.**

Berita terkait