RDP Hibah Masjid Alot

  • Whatsapp
Repoter/Donggala: Syamsir Hasan

RAPAT Dengar Pendapat (RDP) DPRD dengan Pemda
Donggala berlangsung alot dan panas, Donggala, Selasa (14/5/2019).

RDP dipimpin dua unsur Wakil Pimpinan
DPRD Donggala serta menghadirkan pejabat Pemerintah daerah Kabupaten Donggala
Asisten I Bidang Pemerintah Dan Kesra Yusuf Lamangkampali, Kabag Kesra Muhammad,
serta Staf Keuangan Arifin.

Rapat Dengar Pendapat terkait
bantuan hibah untuk pembangunan Mesjid di Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah
Kabupaten Donggala.

“Dana atau anggaran sudah jelas ada
dibatang tubuh APBD tahun 2018. Proposal atau mekanisme sudah dilalui oleh
pengurus mesjid dan tidak ada persoalan kenapa sudah setahun tak ada
kejelasan,” kata Ketua Fraksi PKS Takwin.

Anggota DPRD Donggala terus
mempertanyakan dana hibah Mesjid Salubomba tahun 2018.

“Kalau itu tidak dijalankan atau
dicairkan sama halnya melanggar aturan, karena APBD adalah produk konstitusi
yang harus dijalankan oleh pemerintah daerah,” ujarnya.

Menanggapi tudingan tersebut staf
bagian keuangan menjawab bahwa dia hanya menjalankan tugas, sebab katanya lagi
proposal bantuan dua mesjid itu ada pada bupati dan sementara di checklist
dirinya hanya diperintahkan bupati.

Mendengar jawaban tersebut, sontak
Takwin naik pitam,”apa kepentingan bupati melakukan checklist proposal ? semua
sudah jelas nominal bantuannya dua mesjid itu 150 juta, Mesjid Nurul Huda 100
juta dan Mesjid Raudatul Jannah 50 juta,” kata Takwin. 

“Anda jangan bawa-bawa nama bupati, komiu
mau bantu bupati buat dosa ? Bupati mau periksa RAB nya mesjid, jangan asal
ngomonk ngelantur,” tegurnya.

Mendengar nada semakin tinggi
Asisten I Pemerintahan dan Kesra Yusuf Lamakampali menanggapi persoalan.

”Ini bupati juga punya hak mengetahui
bantuan kemasyarakatnya termasuk pembangunan mesjid.

“Wajar saja kalau bupati mengecek
proposal mesjid,siapa tau ada yang tidak sesuai,” tekannya.

Kemudian Wakil Ketua II Abd Rasyid
menambahkan, persoalan ini tidak usah terlalu diperlebar, intinya dana mesjid ini
bisa dicairkan atau tidak. Jangan dipolitisasi bantuan mesjid dan itu bahaya, pileg
dan pilpres sudah selesai, komiu keuangan mau cairkan dana mesjid atau tidak,”
tanya Abd Rasyid.

Akhirnya keuangan dengan nada
sedikit ragu-ragu menjawab pertanyaan Wakil Ketua II dengan suara tidak terlalu
berdering,

”Siap pak ketua kami akan proses
secepatnya,” jawabnya lirih.**   

Berita terkait