Reportase : Ramdan Otoluwa
|
BUPATI Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, Herwin Yatim
diprotes warga Kota Luwuk. Pasalnya, sang bupati di bulan Ramadan kali ini
melarang warga menjual taqjil untuk buka puasa seperti tahun tahun sebelumnya.
Adalah Ketua Forum Pemuda Gajleks Jole Indonesia, Taufik Zumri Laumarang
menulis surat terbuka dan dibagikan pada linimasanya sejak 10 Mei 2019 lalu di
media social facebook.
diprotes warga Kota Luwuk. Pasalnya, sang bupati di bulan Ramadan kali ini
melarang warga menjual taqjil untuk buka puasa seperti tahun tahun sebelumnya.
Adalah Ketua Forum Pemuda Gajleks Jole Indonesia, Taufik Zumri Laumarang
menulis surat terbuka dan dibagikan pada linimasanya sejak 10 Mei 2019 lalu di
media social facebook.
Berikut
isi surat terbuka tersebut, ‘”SURAT
TERBUKA”
isi surat terbuka tersebut, ‘”SURAT
TERBUKA”
Yth.
Bapak Bupati Banggai H. Herwin Yatim.
Bapak Bupati Banggai H. Herwin Yatim.
Pak,
kenapa nanti sekarang di bulan suci ramadhan 1440 H ini, pedagang kue dengan
kelapa muda tidak di ijinkan menjual di tempat biasa mereka berdagang seperti
hari ramadhan kemarin (dari Area Lampu merah sampai Depan Kantor PLN). Alasan
klasiknya para pedagang tersebut dianggap merusak keindahan kota.
kenapa nanti sekarang di bulan suci ramadhan 1440 H ini, pedagang kue dengan
kelapa muda tidak di ijinkan menjual di tempat biasa mereka berdagang seperti
hari ramadhan kemarin (dari Area Lampu merah sampai Depan Kantor PLN). Alasan
klasiknya para pedagang tersebut dianggap merusak keindahan kota.
Keindahan
mana yang dirusak ? Trus yang di kompleks Jole itu apa bedanya ? Keindahan kota
tak terganggu kog. Malah suasana ramadhan sangat terasa. Mereka hanya berjualan
setahun sekali di tempat itu saat ramadhan. Dimanakah hati nurani Bapak ?? Kalo
hidup bapak sih, asyik dan enak. Ada tunjangan, hidup di biayai negara, tapi
mereka.
mana yang dirusak ? Trus yang di kompleks Jole itu apa bedanya ? Keindahan kota
tak terganggu kog. Malah suasana ramadhan sangat terasa. Mereka hanya berjualan
setahun sekali di tempat itu saat ramadhan. Dimanakah hati nurani Bapak ?? Kalo
hidup bapak sih, asyik dan enak. Ada tunjangan, hidup di biayai negara, tapi
mereka.
Harapan
ada di Es Kelapa muda dan jajanan kue. Itu agar mereka bisa merasakan lebaran
nanti dengan sedikit kelebihan yang kalo dibandingkan hanya lebih kurang 10%
dari nikmat yang dipunyai bapak.
ada di Es Kelapa muda dan jajanan kue. Itu agar mereka bisa merasakan lebaran
nanti dengan sedikit kelebihan yang kalo dibandingkan hanya lebih kurang 10%
dari nikmat yang dipunyai bapak.
Tolong…tolong…tooolooong
ijinkan mereka untuk bisa berjualan seperti biasa di ramadhan2 kemarin.
ijinkan mereka untuk bisa berjualan seperti biasa di ramadhan2 kemarin.
Jangan
lihat saya yang meminta, tapi ketuklah hati nurani Bapak sebagai pemimpin masyarakat
Kabupaten Banggai.
lihat saya yang meminta, tapi ketuklah hati nurani Bapak sebagai pemimpin masyarakat
Kabupaten Banggai.
Allah
sangat mencintai orang manusia yang cinta pada kaum fakir.
sangat mencintai orang manusia yang cinta pada kaum fakir.
Semoga
hati bapak bisa terketuk dan membuka ijin buat para pedagang2 tersebut. Aamiin.
Selamat menjalankan Ibadah Puasa di bulan suci Ramadhan 1440 H. Mohon maaf Lahir
Bathin.
hati bapak bisa terketuk dan membuka ijin buat para pedagang2 tersebut. Aamiin.
Selamat menjalankan Ibadah Puasa di bulan suci Ramadhan 1440 H. Mohon maaf Lahir
Bathin.
Sebelumnya
terima kasih.
terima kasih.
Surat
terbuka itu pun mendapat tanggapan beragam dari warga medsos. Salah satu
komentar dari Syahbudin Lalusu menuliskan di kolom komentarnya, ‘’ Makan itu
piala adipura kalau rakyat lapar suruh bupati jual itu adipura buat kasih makan
rakyat.’’ Sehari setelah postingan itu ramai ditanggapi. Sampai kemarin
(13/05/2019) belum ada tanggapan dari Pemkab Banggai terkait dengan surat
warganya itu.**
terbuka itu pun mendapat tanggapan beragam dari warga medsos. Salah satu
komentar dari Syahbudin Lalusu menuliskan di kolom komentarnya, ‘’ Makan itu
piala adipura kalau rakyat lapar suruh bupati jual itu adipura buat kasih makan
rakyat.’’ Sehari setelah postingan itu ramai ditanggapi. Sampai kemarin
(13/05/2019) belum ada tanggapan dari Pemkab Banggai terkait dengan surat
warganya itu.**