Cucu Guru Tua sampai Birokrat Dijagokan

  • Whatsapp

Dinamika Masyarakat Sulawesi Tengah Menjelang Pilgub
Reportase: andono wibisono

PEMILIHAN Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2020 – 2024 mendatang mulai
menunjukkan riak-riaknya. Sejumlah nama mulai mencuat di linimasa media so
sial warga di Sulawesi Tengah. Beberapa tokoh
daerah, tokoh nasional bahkan nama birokrat senior daerah dan nasional
disebu-sebut kembali. Ter
akhir
ada nama DR Salim Segaf Aljufrie Lc MA.

Sebuah akun dengan nama
M Rizky Hidayatullah pada Minggu 12 Mei 2019 menulis ‘’Kalau
Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri, Lc., M.A Maju sebagai Calon Gubernur Sulteng 
keren gak? Hehehehehe. Tambah merinding basuar dingin
kontestasi Pilgub 2020 bila beliau ikut.
#MantaPKS #BerkhidmadUntukRakyat.
Menurut
Wikipedia,
Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri, Lc., M.A. (lahir di SurakartaJawa Tengah17 Juli 1954; umur 64
tahun) adalah 
Menteri Sosial Indonesia periode 22 Oktober 2009–22
Oktober 2014. Sebelumnya ia adalah 
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman sejak Desember 2005 menggantikan Muhammad
Maftuh Basyuni
. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan
Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Direktur Perwakilan WAMY (World
Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan juga
Direktur Syariah Consulting Center.
[2]
Ia juga
Direktur Syariah Consulting Center dan aktif mengajar di 
UIN Syarif
Hidayatullah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) dan Dirasat Islamiyah Jakarta. Selain itu ia adalah cucu
dari ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie atau lebih dikenal
dengan nama “Guru Tua ” pendiri yayasan Al-Khairaat. Ia menyelesaikan pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk
bidang Syariah di 
Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Di politik, Salim Segaf dikenal sebagai Ketua Majelis Syuro PKS sejak 10
Agustus 2015 lalu. Namanya sempat ditawarkan oleh Itjima Ulama sebagai wakil
presiden Prabowo Subianto. Karir diplomat, DR Salim Segaf juga mengenyam
jabatan Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman dari 2005 – 2009
ketika Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
BARTHOLOMEUS SIAP
WAGUB

KEPALA Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah,
Bartholumeus Tandigala mengaku siap apabila ada pihak-pihak yang menginginkan
dirinya maju menjadi pemimpin di Sulteng periode 2020 – 2024 mendatang.
Saya mudah-mudahan siap apabila dicalonkan menjadi
wakil gubernur,’’ tulisnya pada pesan elektronik ke redaksi kailipost pekan
lalu menanggapi dirinya dinilai popular lewat polling Litbang Kaili Post selama
sebulan melalui docs google.

Ia tidak menyangka apabila namanya cukup popular dan disandingkan
dengan para tokoh-tokoh daerah yang popularitasnya sangat dikenal masyarakat
Sulteng.
Terima kasih dinda, nama saya sudah terjaring polling. Saya siap kalau ke depan ada yang meminta menjadi kosong dua,’’
akunya lagi.

Lantas apa tanggapan salah seorang politisi Sulteng terkait nama Bartho
tiba-tiba menjadi popular versi polling litbang kaili post? ‘’Wajar namanya
(Bartholumeus) disebut responden dan dipilih. Pak Bartho sangat dekat dengan
komunitasnya dan orangnya moderat,’’ tulis Nawawi Sang Kilat, SH pada koran
ini.

Dijelaskan Nawawi, bahwa terkait tokoh yang akan dipilih dan memilih
ada tiga hal yang patut dipertimbangkan. Pertama; kapabilitas, integritas dan
jati diri seorang tokoh.
Pak
Bartho orang sudah tau kapasitas dan kapabilitasnya. Birokrat yang intelektual
dan memili
ki jam terbang lumayan. Makanya Pak Gub pernah
mengangkat menjadi penjabat bupati Morowali,’’ terang Wakil Ketua DPW Partai
Berkarya Sulteng itu.

Dari sisi identitas politik, Bartho aktif di KKSS dan KKLR (kerukunan
keluarga Luwu Raya) pula. Sementara komunitas kerukunan kerukunan kekeluargaan
tersebut sangat aktif aktifitasnya di masyarakat.
Plus minus seseorang akan ditentukan latar belakang dan
latar depan. Bartho dalam karir birokrasi belum diterpa masalah. Loyal dan
dipercaya pimpinan. Di masyarakat dikenal. Saya kira itu semua modal politik
beliau. Semua berpulang ke partai politik yang menjaring aspirasi masyarakat di
Sulteng,’’ tandas Nawawi.**

Berita terkait