Ayah dan Anak Ditemukan Tewas di Parigi Moutong

  • Whatsapp
warga di Dusun Tongkasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas dengan leher yang hampir terpisah

Dua orang warga di Dusun Tongkasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas dengan leher yang hampir terpisah dari tubuhnya. Kedua warga tersebut adalah ayah dan anaknya yang bernama Patmar (49 tahun) dan Pate (27).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, ayah dan anak itu sehari-harinya bekerja sebagai  embuat gula aren. Keduanya berangkat ke kebun pada Senin (24/6) sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

“Biasanya, korban pergi pagi dan pulangnya jam 8 malam. Tetapi di hari itu, keduanya tidak pulang seperti biasanya,” kata Tina, istri korban.

Karena tidak pulang hingga pukul 22.00 waktu setempat, istri korban melaporkan kepada kepala dusun dan diteruskan kepada pihak kepolisian. Keluarga memutuskan mencari korban ke kebunnya, namun dilarang polisi, karena sangat berbahaya.

Akhirnya, diputuskan mencari keberadaan ayah dan anaknya itu pada Selasa (25/6) pagi. Menurut pihak polisi, pencarian yang dimulai pukul 05.00 waktu setempat dan akhirnya korban ditemukan sekitar pukul 06.30 Waktu Indonesia Tengah.

Pencarian yang melibatkan warga dan Buser dari Polsek setempat, menemukan ayah dan anaknya itu dalam keadaan meninggal dunia dengan leher yang nyaris terputus.

“Keduanya ditemukan di sekitar 10 meter sebelum pondok kebunnya,” kata polisi yang meminta tidak menuliskan namanya.

Karena adanya peristiwa itu, Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Lukman Wahyu Hariyanto akhirnya menunda acara sarasehan yang seyogianya dilaksanakan pada Rabu (26/6) ditunda hingga ada pemberitahuan selanjutnya.

Belum ada keterangan resmi soal pelaku pembunuhan ayah dan anak tersebut. Tetapi sejumlah pihak menduga, jika berdasarkan pengalaman pada korban sebelumnya, diduga pelakunya adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Saat ini, anggota MIT yang masih bergerilya di hutan Poso dan Parigi Moutong, diduga tersisa 13 orang. Pihak aparat keamanan yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Tinombala masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut. ***

sumber: Detik.com

Berita terkait